Megatrust.co.id, – Pendidikan adalah hal yang sangat mendasar bagi kehidupan manusia, sejak manusia di lahirkan sejak itu pula pendidikan di mulai. Kekuatan suatu bangsa salah satu faktornya adalah pendidikan kaumnya, yang juga menjadi modal dasar untuk membangun negaranya.
Terlepas dari itu tak kalah penting pula pendidikan karakter pun sangat diutamakan karena, orang- orang pada zaman ini tidak hanya melihat pada betapa tinggi pendidikan atau pun gelar yang diraih, melainkan juga karakter dari pribadi setiap individu.
Pada proses pendidikan di berbagai institusi masih banyak yang mementingkan aspek kognitif nya ketimbang afektif nya, masih banyak guru-guru di setiap sekolah yang hanya asal mengajar saja agar terlihat formalitasnya, tanpa megajarkan bagaimana etika yang baik yang harus dilakukan.
Di dalam buku tentang Kecerdasan Ganda (Multiple Intelligences), Daniel Goleman menjelaskan kepada kita bahwa kecerdasan emosional dan sosial dalam kehidupan diperlukan 80 persen, sementara kecerdasan intelektual hanyalah 20 persen saja.
Sementara dalam bukunya Salovey dan Mayer, dalam Saptono. 2011, (Dimensi Dimensi Pendidikan Karakter), merumuskan konsep intelegensi emosi secara akademis formal sebagai “kemampuan untuk mempersepsi dan mengekspresikan emosi, mengasimilasikan emosi ke dalam pemikiran, memahami dan berfikir dengan mempertimbangkan emosi, serta mengatur emosi diri dan orang lain.
Dalam hal inilah maka pendidikan karakter diperlukan untuk membangun kehidupan yang lebih baik dan beradab, bukan kehidupan yang justru dipenuhi dengan perilaku biadab. Maka terpikirlah oleh para cerdik pandai tentang apa yang dikenal dengan pendidikan karakter (character education).
Emosional Intelegence yang seyogya nya harus terus ditanamkan oleh kaum pendidik dan menjadi proritas utama. Banyak pilar karakter yang harus kita tanamkan kepada anak – anak penerus bangsa, diantaranya adalah kejujuran, kejujuran adalah hal yang paling pertama harus kita tanamkan pada diri kita maupun anak – anak penerus bangsa karena kejujuran adalah benteng dari semuanya.
Demikian juga ada pilar karakter tentang keadilan, karena seperti yang dapat kita lihat banyak sekali ketidakadilan khususnya di negara ini. Selain itu harus ditanamkan juga pilar karakter seperti rasa hormat.
Hormat kepada siapapun itu, contohnya adik kelas mempunyai rasa hormat kepada kakak kelasnya, dan kakak kelasnya pun menyayangi adik – adik kelasnya, begitu juga dengan teman seangkatan rasa saling menghargai harus ada dalam diri setiap murid – murid agar terciptanya dunia pendidikan yang tidak ramai akan tawuran.
Sekarang mulai banyak sekolah – sekolah di Indonesia yang mengajarkan pendidikan karakter menjadi mata pelajaran khusus di sekolah tersebut. Mereka diajarkan bagaimana cara bersikap terhadap orang tua, guru – guru ataupun lingkungan tempat hidup.
Oleh karena itu kita sebagai kaum pendidik harus senantiasa menanamkan pendidikan karakter sejak dini, selain aspek kognitif, aspek afektif juga tetap manjadi titik fokus kita dan di perhatikan pada setiap pembelajarannya, agar kita dapat meghasilkan generasi-generasi harapan bangsa yang dapat menghargai bangsa nya sendiri dan menghargai bangsa lain serta mengangkat derajat bangsa dimata dunia. (Red)