Megatrust.co.id, CILEGON – Warga Lingkungan Sukasari, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon bermukim dibawah tebing. Tentunya, nyawa warga Merak itu terancam. Bagaimana tidak, tebing sewaktu-waktu akan longsor tanpa diketahui warga dan langsung menimpa rumah warga.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Megatrust.co.id, sebanyak 59 Kepala Keluarga (KK) bermukim dibawah tebing. Ketua RT setempat meminta warganya untuk direlokasi, ‘Kita Minta Direlokasi’.
Terlihat rumah-rumah warga berada dibawah bukit yang sudah rapuh dan terlihat jelas bebatuan mengancam apabila longsor akan langsung jatuh ke rumah-rumah penduduk.
Ketua RW 01/01, Lingkungan Sukasari, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Pulomerak, Endang Zaenudin mengatakan para warga disana meminta direlokasi karena ancaman longsor dan banjir apabila hujan turun.
“Permintaan warga disini minta direlokasi karena disini sudah tidak layak, karena tanah ini persis kaya mangkuk jadi hujan sebesar apapun pasti akan banjir walaupun hujan kecil pasti banjir,” kata Endang, Kamis (5/8/2021).
Selain banjir, Endang juga mengaku sudah banyak korban akibat tertimpa bebatuan akibat longsor dari Bukit Batu Bolong apabila hujan turun.
“Kaya kemarin ketimpah batu dari atas warga yang dibelakang,” tuturnya.
Sementara itu, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian mengaku belum akan merelokasi warganya dari ancaman longsor dari bukit tersebut. Pihaknya terlebih dahulu akan mencari solusi yang lain.
“Untuk sementara belum ada (relokasi-red). Kemarin memang sudah ada informasi bahwa ada juga yang dekat dengan tebing,” kata Helldy
Helldy meminta kepada jajaran dibawah agar bisa berkoordinasi untuk bisa menyelesaikan permasalah tersebut.
“Kami juga minta kepada pak RT pak RW agar bisa nanti bekerjasama dengan kelurahan kecamatan diselesaikan,” ujarnya.
Selain persoalan longsor dan permintaan relokasi, Helldy juga terlebih dahulu akan mencari solusi agar supaya tidak terjadi banjir kembali di wilayah tersebut.
“Keluhan dari masyarakat sudah lama, ini tradisi banjirnya jadi perlu ada satu solusi untuk di bor dari jalan untuk pembuangannya karena selain ini tertampung ini bentuknya kaya semacam mangkuk yah. Nanti kita akan coba pelajari semaksimal mungkin dan konsultasi dengan Dinas terkait agar bisa terselesaikan karena banjirnya sudah tahunan,” pungkas Helldy. (Amul/red)