Megatrust.co.id, CILEGON – Kematian akibat Covid-19 di Kota Cilegon terus bertambah, berdasarkan data yang di terima Pemkot atau Pemerintah Kota Cilegon data kematian akibat Covid-19 sebanyak 97 persen belum di vaksin.
Artinya, masyarakat Kota Cilegon yang meninggal akibat Covid-19 mayoritas belum divaksin. Sementara data kematian yang sudah divaksin mencapai 3 persen.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Wali Kota Cilegon Helldy Agustian, tingkat kematian akibat Covid-19 di Kota Cilegon mencapai 97 persen dikarenakan belum di vaksin, artinya sebanyak 3 persen warga Kota Cilegon yang meninggal akibat Covid-19 sudah di vaksin.
“97 persen belum di vaksin nah itu data yang sudah masuk ke kami artinya baru 3 persen yang sudah di vaksin. Indikator masuk kembali zona merah yaitu dari tingkat kematian, kalau dalam sehari lebih dari 5 orang yang meninggal,” kata Helldy usai meninjau vaksinasi di Kejari Cilegon, Kamis (12/8/2021).
Foto : salah seorang warga sedang di vaksin di Kejari Cilegon (Amul)
Dikatakan Helldy, pihaknya akan melakukan skrining terhadap masyarakat yang meninggal akibat Covid-19. Pasalnya, ada juga yang bukan warga Cilegon akibat Covid-19 dan meninggal di RS Cilegon.
“Nanti kita mau skrining lagi, karena kemarin data angka kematian di Cilegon bukan berdasarkan KTP. Kita juga minta data kematian itu berdasarkan KTP,” ujarnya.
Disinggung soal saat ini Kota Cilegon kembali ke merah, padahal pekan lalu Kota Cilegon sudah masuk dalam zona Oranye. Helldy mengatakan, karena tingkat kematian di Kota Cilegon setiap harinya mencapai 5 orang akibat Covid-19.
“Ada beberapa indikator kenapa Cilegon saat ini kembali merah, karena tingkat kematian yang masih ada karena Covid-19, mencapai 5 orang per hari,” ujar Helldy.
“Kemarin sempat oranye sekarang kembali merah, kami juga koordinasi terus karena jumlah kematian kemarin menjadi sorotan, tapi Minggu ini kita turun lagi, karena jumlah pemakamannya juga sudah berkurang sekarang, kemarin sempet agak tinggi,” imbuh Helldy.
Kata dia, pada pekan ini tingkat kematian akibat Covid-19 setiap harinya justru mengalami penurunan, dari 5 orang menjadi 2 sampai 3 orang.
“Dari tiga hari kemarin tidak ada lagi kematian itu dari laporan yang menguburkan, Minggu ini kematiannya sudah turun antara 2 dan 3 orang per hari jadi gak di atas 5 orang,” kata Helldy
“Antisipasinya yaitu, mempercepat vaksinasi hingga tingkat kelurahan, sampai saat ini pihak kelurahan belum ada laporan ke kami kalau sudah dapet nakes, supaya dilatih,” pungkas Helldy. (Amul/red)