Megatrust.co.id, JAKARTA – Presiden Joko Widodo tau Jokowi kenakan pakaian adat Baduy saat pidato Kenegaraan Presiden tahun 2021 di gedung parlemen, Senin (16/8/2021). Jokowi tak sungkan puji pakaian adat Baduy.
Jokowi memuji pakaian adat Baduy dari Kabupaten Lebak Provinsi Banten bahwa sederhana, simpel dan nyaman, sehingga enak digunakan.
“Busana yang saya pakai ini adalah busana adat suku Badui, saya suka karena desainnya yang sederhana, simpel dan nyaman di pake,” kata Jokowi saat hendak mengakhiri Pidato Presiden di Gedung Parlemen Jakarta.
Pantauan Megatrust.co.id, di daring ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Cilegon, dalam pidatonya Presiden Jokowi mengenakan penutup kepala batik bercorak warna biru, dengan baju adat berwana hitam. Tidak ketinggalan tas selempang yang terbuat dari bambu juga melintang di badan orang nomor satu di Indonesia itu.
Jokowi juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pemimpin adat masyarakat Baduy dalam hal ini Jaro Saija yang sudah menyiapkan baju adat masyarakat Baduy.
“Jadi saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pak jaro Saija ketua adat masyarakat Baduy yang telah menyiapkan baju adat ini,” kata Jokowi.
Dalam pidato kenegaraannya itu, Jokowi menerangkan soal masa pandemi dirinya meminta kepada seluruh masyarakat untuk peduli dengan sesama. Menurutnya, penyakit yang diderita oleh satu orang merupakan penyakit bersama
“Pada masa pandemi ini kita harus peduli dengan sesama, penyakit yang diderita oleh seseorang akan menjadi penyakit bagi semuanya. Penyelesaian pribadi tidak akan pernah menjadi solusi, penyelesaian bersama menjadi satu satunya cara,” ujar Jokowi.
“Dengan berkarya dan saling peduli juga saling berbagi, sehingga masalah yang berat ini bisa dapat diselesaikan mari kita pegang teguh bhineka tunggal Ika, gotong royong dan nilai-nilai Pancasila, untuk masyarakat berbangsa dan bernegara.,” imbuhnya.
Jokowi menegaskan, tidak ada seorangpun yang aman dari ancaman pandemi Covid-1, selama masih ada yang tertular. Jokowi juga, memahami adanya kepenatan dan kejenuhan juga kelelahan dan kesedihan di masyarakat dengan adanya pandemi Covid-19.
“Tidak ada seorang pun yang aman dari ancaman Covid-19 selama masih ada yang menderitanya. Saya menyadari adanya kepenatan, kejenuhan kelelahan, kesedihan dan kesusahan selama pandemi Covid-19,” kata Jokowi.
Iya juga menyadari banyaknya kritikan yang masuk kepada pemerintah terkait program yang belum terealisasi atau terwujud oleh pemerintah. Jokowi menegaskan, pihaknya menjawab kritikan dengan penuh tanggung jawab.
“Saya juga menyadari adanya kritikan kepada pemerintah terkait program yang belum terealisasi, kritik yang membangun itu sangat penting, selalu kita jawab dengan pemenuhan tanggung jawab yang menjadi harapan masyarakat,” katanya. (Amul/red).