Megatrust.co.id, CILEGON – Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta langsung datangi lokasi gedung SMPN 2 Cilegon usai terbakar hebat. Sanuji mendatangi lokasi, tidak berselang lama setelah petugas Damkar Kota Cilegon memadamkan api.
Diketahui, tampa ampun, si jago merah ngamuk dan menghabiskan 2 ruang kelas dan satu Garasi SMPN 2 Cilegon. Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta yang mendapatkan informasi langsung terjun ke lapangan untuk memastikan kondisi kerusakan gedung milik negara itu.
Api diduga berasal dari genset yang berada di garasi yang dijadikan gudang sekolah yang merembet ke dua ruang kelas yang ada di dekatnya. Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta meminta agar di setiap gedung negara terdapat Apr atau alat pemadam api ringan.
Dua ruang kelas SMP Negeri 2 Cilegon yang di lalap si jago merah itu, pada bagian atas. Sementara garasi yang terbakar pada bagian dinding yang gosong dan atap bangunan.
Sanuji Pentamarta mengatakan peristiwa ini dijadikan sebagai hikmah bahwa di masa pembelajaran daring perawatan fasilitas sekolah harus ditingkatkan.
“Sekolah perlu kembali mengevaluasi sisi keamanannya mudah-mudahan bisa segera diperbaiki agar rencana untuk daring/sekolah tatap muka tidak terkendala,” katanya Sanuji di lokasi
Dirinya juga menekankan adanya alat keamanan untuk kebakaran di setiap gedung yang ada di Cilegon utamanya gedung milik pemerintah.
“Memang gedung-gedung di Cilegon ini semuanya harus memiliki alat pengaman kebakaran hydrant,” tambahnya.
Sementara itu, api diduga berasal dari genset yang berada di garasi yang dijadikan gudang sekolah yang merembet ke dua ruang kelas yang ada di dekatnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Seksi Ops Pemadaman dan Kesiapsiagaan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Cilegon, Nanung Eko Siswanto mengatakan dari kejadian ini terdapat satu korban yang luka ringan.
Korban terkena luka bakar saat akan menyelamatkan motor yang berada di garasi.
“Korban bernama Nuryadi berusia 35 tahun terbakar di bagian tangannya dan langsung diobati karena tidak terlalu parah,” katanya kepada awak media di Cilegon.
Petugas pemadam kebakaran menerjunkan sebanyak empat unit mobil damkar dan 15 personel berupaya memadamkan api yang sudah menjalar ke beberapa ruangan
“Empat unit mobil damkar dan 15 personel diturunkan untuk memadamkan api,” ujarnya.
Dirinya menjelaskan, api berasal dari genset akan tetapi hal itu masih dalam proses penyelidikan. Pasalnya, genset yang diduga menjadi sumber api dalam kondisi tidak menyala dan tidak ada bahan bakarnya.
“Asal api masih diselidiki lebih lanjut karena genset yang diduga awal api muncul dalam keadaan mati dan tidak ada bahan bakarnya,” katanya.
“Kami berhasil memadamkan sekitar 40 menit, kerugian materil sekitar Rp 200 juta,” tambahnya. (Amul/red)