Megatrust.co.id, CILEGON – Dimasa pandemi Covid-19, dan merasa sudah kewalahan menjalankan usaha. Pengusaha UMKM minta belajar ke Pemerintah Kota atau Pemkot Cilegon bermanuver usaha untuk bertahan hidup.
Para pengusaha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah atau UMKM ini meminta pelatihan kepada Pemkot Cilegon supaya mereka bisa bertahan hidup. Pasalnya usaha yang mereka jalani saat ini dipandang sudah tidak produktif lagi.
Bahkan, beberapa pengusaha UMKM di Kota Cilegon sudah bermanuver ke usaha lain, namun usaha mereka belum maksimal, dan masih belum menguntungkan.
Ketua Forum Pengusaha Cilegon Nur Muhammad Firdaus mengatakan, dirinya bersama rekannya datang ke Pemkot Cilegon dan ditemui Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta meminta supaya pemerintah menyelenggarakan pelatihan dengan narasumber yang sudah berhasil secara nasional.
“Kami ingin ada pelatihan, kami ingin belajar bagaimana bisa jualan dimasa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, karena kan banyak pengusaha yang justru sudah beralih usaha,” katanya kepada awak media di Cilegon.
Dikatakan dia, hal itu dilakukan pihaknya bekerjasama dengan pemerintah dalam mengadakan pelatihan karena kondisi Pandemi Covid-19 ini sangat berdampak kepada pengusaha UMKM.
“Yang sekarang sanagt terdampak yaitu pengusaha makanan dan minuman yang ada di Kota Cilegon. Karena mereka diatur waktunya oleh pemerintah,” ujarnya.
Firdaus menyampaikan, saat ini anggota FKP Kota Cilegon yang teregristasi ada sebanyak 40 orang lebih yang tersebar. Mereka berasal dari multi bidang seperti bidang industri kreatif, Tekstil, kuliner, dan beberapa usaha yang lainya.
“Yang sudah teregistrasi oleh kita ada sebanyak 40 pengusaha muda, dan itu dari berbagai macam bidang usaha,” katanya.
Lebih lanjut kata Firdaus, di tengah pandemi Covid-19, pendapatan para pengusaha menurun drastis hingga 50 persen. Akibatnya, para pengusaha banyak yang beralih kejenis usaha lain untuk sekadar bertahan hidup. Namun tak sedikit pula yang akhirnya harus gulung tikar karena tidak adanya pemasukan.
“Seperti saya, dari pengusaha tekstil beralih ke pengusaha minuman,” katanya.
Anggota FKP Kota Cilegon, Rizki Irawan menambahkan, untuk mengatasi keluhan pengusaha, dia dan rekan-rekannya meminta solusi kepada Pemkot.
“Mengingat adanya aturan pembatasan dari pemerintah tidak disertai solusi, sehingga menyulitkan pengusaha dalam mencari nafkah,” katanya
Maka dari itu, dia berharap Pemkot memberi bantuan kepada pengusaha untuk menyediakan pelatihan digital marketing. Dengan begitu bisa memudahkan pengusaha memasarkan produknya dan bisa bertahan hidup di tengah situasi pandemi yang tak menentu.
Menjawab hal tersebut, Plt Disperindag Safrudin mengatakan, kedatangan para pengusaha muda ke Pemkot Cilegon menginginkan adanya pelatihan untuk pengembangan bisnis.
“Jadi para pengusaha muda yang datang menemui Pemkot itu, untuk mengembangkan usahanya. Bisa tidak menjadi Franchise, supaya go nasional,” katanya.
Dikatakan Safrudin, pihkanya akan memikirkan hal tersebut. Apakan nanti keinginan pengusaha muda ini bisa atau tidak di mitrakan kepada CSR di Kota Cilegon atau dimitrakan kepada perusahaan lainnya.
“Kita akan coba itu, seperti ke Indomaret atau pengusaha besar lainnya, kita akan laksanakan secepatnya,” pungkas Safrudin. (Amul/red)
