Megatrust.co.id, CILEGON – Tempat perahu nelayan bersandar, Tanjung Peni terancam digusur pabrik. Ini secarik harapan para nelayan di Tanjung Peni yang diadukan langsung kepada Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta, Jumat (10/9/2021).
Para nelayan di Tanjung Peni langsung ngobrol dengan Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta, dan mengadukan nasib mereka ketika terjadi penggusuran di dermaga tempat perahu mereka bersandar di Tanjung Peni Kelurahan Warnasari, Kecamatan Citangkil.
Pasalnya, dermaga nelayan Tanjung Peni menjadi tempat untuk mengais nafkah para nelayan demi menghidupi anak istri di rumah. Para nelayan meminta Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta untuk dapat memperjuangkan ladang nafkah nelayan.
“Kami berharap kepada bapak Wakil Wali Kota Cilegon, untuk dapat memperjuangkan Tanjung Peni supaya tidak dijadikan industri,” keluh Subki kepada Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta.
Menurut Subki, Tanjung Peni merupakan ladang mencari nafkah puluhan nelayan yang ada di Kota Cilegon. Ketika digusur dan dijadikan industri, Subki khawatir tidak ada lagi untuk mencari nafkah.
“Harapan kami, mudah-mudahan kami orang nelayan ada tempatnya, karena kan disini kondisinya genting,informasinya mau digusur. Jadi nanti kami mau dimana mencari nafkah,” ujar Subki.
Senada disampaikan Marjuki, dirinya juga berharap agar Tanjung Peni dapat dipertahankan oleh pemerintah Kota Cilegon. Pasalnya, menurut informasi yang beredar bahwa Tanjung Peni akan dijadikan industri.
“Saya itu disini orang nelayan supaya punya rumah atau punya tempat buat nafkahi anak istri saya. Karena kabarnya ini mau digusur,” ujarnya.
Saat ditanya, para nelayan itu mengaku senang bertemu secara tiba-tiba dengan Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta yang berkunjung ke Tanjung Peni.
“Saya tentunya sangat bangga dan senang karena ketemu sama Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta,” ujar para nelayan serentak.
Ditempat yang sama, Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta langsung menjawab keluhan para nelayan itu. Pihaknya akan berusaha mempertahankan harapan para nelayan.
Dikatakan Sanuji, para nelayan di Tanjung Peni merupakan nelayan warga asli Cilegon, dan bukan dari luar Cilegon.
“Saya bertemu langsung bersama dengan nelayan di Tanjung Peni. Mereka para nelayan tentunya asli warga Cilegon, kelelet dan sekitarnya,” Kat Sanuji.
Sanuji mengaku prihatin dengan kondisi para nelayan di Tanjung Peni saat melaut menggunakan peralatan seadanya dan perahu seadanya. Tentunya, hal tersebut harus menjadi perhatian bersama.
“Mereka melaut seadanya, saya kira ini harus menjadi perhatian kita bersama untuk dapat memperhatikan nelayan, agar nasib mereka ke depan bisa diperbaiki,” ujar Sanuji.
Terkait tanjung Peni yang akan digusur oleh industri. Kader PKS itu menegaskan hal tersebut tentunya harus ada solusi dari para pemangku kebijakan.
“Tentunya hal itu harus ada kebijakan jangka panjang. Apakah nelayan ini akan dipertahankan, ataukah sudah tidak ada lagi nelayan di Tanjung Peni,” katanya.
“Kalau tidak ada, jadi nelayan yang ada harus ada jaminan penghasilan untuk mereka para nelayan, kalau mereka akan dipertahankan di Tanjung Peni mereka para nelayan harus diperkuat kemampuannya,” sambungnya. (Amul/red)