Megatrust.co.id, CILEGON – Waspada! Bagi seluruh masyarakat menjelang musim hujan, ini daerah rawan banjir dan longsor di wilayah Kota Cilegon.
Peralihan musim dari kemarau ke musim penghujan ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kota Cilegon menyerukan waspada.
Ada dua kecamatan di Kota Cilegon yang paling rentan terhadap banjir dan longsor kala musim hujan tiba, yakni Kecamatan Pulomerak dan Kecamatan Grogol Kota Cilegon menjadi dua kecamatan yang paling rentan terhadap longsor dan banjir.
“Di delapan kecamatan Kota Cilegon berpotensi dan rawan banjir tetapi banjirnya hanya genangan dan cepat surut,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan BPBD Kota Cilegon, Ahmad Mafruh.
Menurutnya, Kecamatan Pulomerak rentan terhadap banjir dan tanah longsor. Selain itu juga ada Kecamatan Grogol yang rentan dengan tanah longsor dan Kecamatan Ciwandan yang juga rentan terhadap banjir.
“Drainase yang tidak dapat menampung debit air berlebih saat musim hujan ditambah tersumbat sampah menjadi penyebab utama banjir di Pulomerak dan Ciwandan,” tambahnya.
Sementara itu, untuk bencana alam tanah longsor di Kota Cilegon menurutnya tidak seperti di daerah lain yang terjadi di area perbukitan.
“Memang Kecamatan Grogol ini konturnya perbukitan, tetapi longsor yang terjadi di Cilegon karena pondasi rumah yang kurang kokoh ditambah usianya yang sudah berumur saat musim hujan menyebabkan pondasi ini menjadi tergerus dan menyebabkan roboh rumah,” tutur Mafruh.
Selain tanah longsor dan banjir, Mafruh mengungkapkan wilayah Pulomerak dan Grogol yang memiliki daerah perbukitan rentan terhadap angin kencang atau angin puting beliung.
Meski begitu, tidak menutup kemungkinan juga terjadi di jalan nasional yang ada di Kota Cilegon.
“Biasanya ada pohon besar dan tidak kuat menahan angin bisa roboh terkena angin puting beliung,” katanya.
Dalam menyikapi masuknya musim penghujan, Mafruh menghimbau kepada masyarakat Kota Cilegon menjaga kebersihan saluran air jangan sampai tersumbat sampah.
“Untuk kiranya pohon besar yang sudah berusia juga dipangkas agar tidak rentan jika ada angin kencang,” jelasnya. (Amul/red)