Megatrust.co.id, CILEGON – Kepala Dinas Pendidikan atau Kadis Dindik Kota Cilegon angkat suara mengenai kursi dan meja siswa rusak dibeberapa Sekolah Dasar di Kota Cilegon.
Diketahui kursi dan meja rusak di Sekolah Dasar di Kota Cilegon, saat Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta melakukan inspeksi mendadak ke Sekolah Dasar Walikukun, di Kelurahan Lebakdenok, Kecamatan Citangkil, pada Senin (13/9/2021).
Kadis Dindik Kota Cilegon Ismatulloh tidak menafikan banyaknya kursi dan meja siswa yang rusak di beberapa Sekolah Dasar di Kota Cilegon.
Dijelaskan Ismatulloh, mengingat jumlah ruang kelas yang ada di kota Cilegon sebanyak 1.232 ruang kelas atau rombel dari 150 Sekolah Dasar yang ada di Kota Cilegon.
“Total keseluruhan rombel ada 1.232 dari 150 SD yang ada di Kota Cilegon,” kata Ismatulloh ditemui di ruang kerjanya, Kamis (16/9/2021).
Ismatulloh kembali menjelaskan, dari 1.232 rombel. Pihaknya sudah mengganti kursi dan meja siswa sebanyak 232 rombel pada tahun 2020 dan 2021.
Ismatulloh juga tidak menafikan, masih sekitar 1.000 rombel kursi dan mejanya belum tergantikan oleh Pemerintah Kot atau Pemkot dalam hal ini Dinas Pendidikan, karena anggaran yang tidak mencukupi.
“Totalnya 1.232 rombel, yang sudah kita kirim sebanyak 232 rombel atau ruangan, sehingga itu kurang 1.000 kelas lagi, tahun 2022 kita akan kirimkan 100 rombel dengan anggaran dana Rp5 miliar, berarti dalam satu rombel itu dianggarkan sebesar Rp50 juta untuk kursi dan meja siswa, dengan asumsi perhitungan kerusakan pertahun 10 persen,” katanya.
“Pada tahun ini 100 rombel itu kita akan kirimkan kepada sekolah-sekolah yang membutuhkan. Kita juga akui, bahwa nanti sebanyak 900 rombel lagi yang belum dipenuhi pada tahun 2022,” tambahnya.
Ismatulloh juga mengakui, kendati udah diberikan bantuan kursi dan meja sebanyak 100 rombel pada tahun 2022, masih sekitar 900 rombel yang belum terakomodir oleh Dinas Pendidikan.
“Jadi nanti Dinas Pendidikan ditengarai ada meja dan kursi yang rusak pada tahun 2022, memang masih ada 900 rombel yang belum terealisasi,” akunya.
“Keinginan pemerintah pengen mengganti semua, tapi kita mampunya tahun depan itu hanya 100 kelas saja. Berarti dengan seratus kelas penambahan kursi itu, jumlah kursi bagus bertambah sebanyak 323 rombel,” imbuhnya.
Menurut Ismatulloh, permasalahan tersebut merupakan kesempatan bagi dunia industri dan dunia usaha yang ada di Kota Cilegon. Dindik Kota Cilegon membuka lebar-lebar CSR industri untuk membantu dunia pendidikan di Kota Cilegon.
“Hal tersebut menjadi inspirasi bagi dunia usaha dan industri. Bahwa Dinas Pendidikan juga bisa menjadi sasaran untuk CSR di industri,” ujarnya.
Karena pemerintah belum mampu untuk mengganti secara menyeluruh meja dan kursi yang ada di sekolah-sekolah. Kalau mau ganti semuanya itu sebesar Rp50 miliar total anggarannya,” pungkasnya. (Amul/red)