Megatrust.co.id, CILEGON – Tidak kunjung dibangun, lahan untuk Jalan Lingkar Utara atau JLU Cilegon senilai ratusan miliar, itu ditanami petani dan jadi lapangan bola oleh warga sekitar.
Lahan JLU Cilegon senilai ratusan miliar ditanami petani dan jadi lapangan bola, itu berlokasi di Kelurahan Purwakarta, Kecamatan Purwakarta Kota Cilegon. Karena tak kunjung dibangun, warga pun memanfaatkan lahan tersebut untuk bercocok tanam.
Pantauan megatrust.co.id, di lokasi lahan JLU Cilegon senilai ratusan miliar yang ditanami petani dan jadi lapangan bola. Terlihat beberapa rumah yang tergusur oleh mega proyek itu sudah dirobohkan.
Pemerintah Kota atau Pemkot Cilegon baru membuka akses jalan saja kurang lebih sejauh 500 meter, tanpa ada pengerasan jalan. Dilahan yang sudah dibuka Pemkot, saat ini terdapat dua gawang yang terbuat dari bambu dibuat oleh warga untuk bermain bola anak-anak.
FOTO : Lahan sudah disiapkan oleh warga untuk bercocok tanam di JLU Cilegon. (Amul/megatrust.co.id)
Tidak hanya itu, lahan senilai ratusan miliar itu pun menjadi lahan bercocok tanam warga sekitar. Tanaman kacang tanah pun menghiasi samping jalan JLU Cilegon yang sudah di buka Pemkot .
“Kami lihat sejak 2019 lalu tidak ada pembangunan lanjutan. Lahannya terbengkalai begitu saja. Sayang sekali melihat lahan itu dibiarkan terbengkalai, padahal terlihat subur,” kata Roshidin, salah satu warga Kelurahan Purwakarta, saat ditemui di lintasan JLU.
FOTO : Lahan sudah disiapkan oleh warga untuk bercocok tanam di JLU Cilegon. (Amul/megatrust.co.id)
Menurut Roshidin, ia telah bercocok tanam di lahan tersebut sejak awal 2021 ini, ia dan petani lain menaman kacang tanah dan cabai rawit di atas lahan JLU itu.
“Tanahnya gembur dan subur, jadi kami tanami dengan cabai rawit juga kacang tanah,” ujarnya.
Roshidin mengaku telah panen lebih dari dua kali, ia juga mengaku tidak takut jika sewaktu-waktu diusir oleh petugas dari dinas terkait.
“Saya sudah panen dua kali, ini mau nanam yang ke tiga. Kalau yang lain sudah tiga kali panen, jadi mulai nanam yang ke empat kali,” tuturnya.
Selain disulap menjadi ladang, jalur tersebut juga digunakan warga sebagai area lapangan bola, namun Roshidin mengatakan aktifitas itu setop selama musim hujan.
“Kemarin-kemarin sih sering dipakai tempat main bola. Tapi karena sering hujan, tanahnya jadi gembur. Mereka tidak lagi main bola,” ucapnya.
Dikonfirmasi ke Dinas PUTR Kota Cilegon, Kepala Dinas PUTR Kota Cilegon Ridwan mengaku kaget jika jalur tersebut berubah jadi tempat bercocok tanam.
Ridwan mengatakan lahan senilai ratusan miliar itu tidak boleh dijadikan ladang, lantaran akan merubah kepadatan tanah dari kerasn menjadi gembur.
“Sebelumnya kan dilakukan pengerasan jalan. Kalau jadi tempat bercocok tanam, jelas nantinya jadi gembur,” katanya.
Menurut Ridwan, akan segera turun ke lapangan untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya para petani.
“Nanti kami akan ke lapangan, menyosialisasikan agar warga tidak bercocok tanam di lahan JLU,” ujarnya. (Amul/red)