Resmikan Pabrik Baja di Cilegon Jokowi : 'Hanya Ada dua di Dunia Amerika dan Indonesia' - MEGATRUST

Home / Bisnis

Selasa, 21 September 2021 - 16:56 WIB

Resmikan Pabrik Baja di Cilegon Jokowi : ‘Hanya Ada dua di Dunia Amerika dan Indonesia’

FOTO : Presiden Jokowi menadatangani, baja roll di PT Krakatau Steel, Selasa (21/9/2021).

FOTO : Presiden Jokowi menadatangani, baja roll di PT Krakatau Steel, Selasa (21/9/2021).

Megatrust.co.id, CILEGON – Presiden Joko Widodo meresmikan Pabrik Hot Strip Mill 2 (HSM 2) atau pabrik pengerolan baja lembaran panas milik PT Krakatau Steel (Persero) di Cilegon, Selasa (21/9/21).

mgid.com, 831728, DIRECT, d4c29acad76ce94f

Jokowi mengklaim, technologi yang digunakan Krakatau Steel merupakan technologi modern dan ‘hanya ada dua di dunia Amerika dan Indonesia’.

Jokowi mengatakan pabrik yang dibangun menggunakan teknologi terkini dari Jerman ini hanya ada dua di dunia.

“HSM 2 Krakatau Steel dibangun menggunakan teknologi modern dan terbaru di industri baja. Hanya ada dua di dunia, pertama di Amerika Serikat dan kedua di Indonesia yaitu di Krakatau Steel,” ujar dia dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (21/9/2021).

Dalam kunjungannya, Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim. Turut hadir pula Ketua DPR RI Puan Maharani.

Jokowi berharap keberadaan pabrik HSM 2 Krakatau Steel bisa meningkatkan produksi baja dalam negeri untuk kebutuhan industri maupun ekspor. Lanjut dia, selama ini komoditas baja merupakan komoditas kedua tertinggi yang diimpor oleh Indonesia.

“Kita harapkan bisa menghemat devisa Rp 29 triliun per tahun,” kata Jokowi.

Dia berpesan agar perusahaan menjaga kualitas produk yang dihasilkan supaya mampu bersaing dengan negara lain.

“Saya pesan agar kualitas produk yang dihasilkan tidak kalah dengan produk impor. Bisa memenuhi kebutuhan dunia industri kita, di negara kita dan saya yakin nantinya akan menjadi komoditas yang mampu bersaing di pasar regional dan pasar global,” pungkasnya.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan Krakatau Steel sebagai perusahaan pelat merah terus memperbaiki kinerjanya. Setelah melalui dua tahap restrukturisasi, Erick mengatakan Krakatau Steel yang delapan tahun terus merugi, kini mencatatkan untung.

“Sekarang untung Rp 800 miliar. Tapi saya bilang ke manajemen jangan berpuas diri. Ini penting agar kita terus meningkatkan performance Krakatau Steel,” tutur Erick.

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan pabrik HSM 2 memiliki kapasitas produksi 1,5 juta ton per tahun. Silmy mengklaim pabrik ini menghasilkan lembaran baja dengan kualitas terbaik.

“Produksi baja ini akan meningkatkan kapasitas produksi nasional, juga meningkatkan daya saing produk baja Indonesia. Pabrik ini lebih efisien memangkas biaya operasi 25 persen dan produknya memiliki hasil kualitas baik,” ujar Silmy.

Dengan teknologi terkini, lembaran baja yang telah melalui proses reduksi ditipiskan dari ketebalan sebelumnya 30-50 milimeter menjadi 1,4-16 milimeter. Hasil produksi pun disebut-sebut menjadi yang paling tipis di Indonesia.

Lembaran baja yang diproduksi oleh HSM 2 dapat digunakan untuk industri otomotif premium dengan high specific strength. Nantinya, produk itu dapat dimanfaatkan untuk keperluan industri dalam negeri maupun ekspor.

Dibangun sejak 2016, HSM 2 membutuhkan total investasi senilai US$ 521 juta atau Rp 7,5 triliun. Pabrik ini mulai beroperasi pada 2021 dan merupakan bagian dari target peningkatan kapasitas klaster industri baja berkapasitas 10 juta ton yang akan terealisasi pada 2022.

Lebih lanjut Silmy menjelaskan, Krakatau Steel bersama Korea Selatan akan merealisasikan investasi baru dengan nilai US$ 700 juta untuk memproduksi produk turunan HRC. Investasi juga dilanjutkan dengan kerja sama senilai US$ 3 miliar untuk menambah fasilitas produksi baja di hulu.

“Kami yakin konsumsi baja nasional tumbuh siring dengan pembangunan infrastrktur dan industri yang berkembang,” ujar Silmy.

Silmy menerangkan, dalam kurun 5 tahun dari 2014, konsumsi baja per kapita tumbuh 50 kilogram per kapita per tahun menjadi 71 kilogram per kapita per tahun. Di bawah kepemimpinan Jokowi, dia menyebut konsumsi baja per kapita telah meningkat 40 persen. (Amul/red)

Share :

Baca Juga

Bisnis

Usai Dihantam Dugaan Kredit Macet. Sekarang OJK Nyatakan BPRS Cilegon Mandiri Sehat

Bisnis

FANTASTIS! Transaksi Pameran Cilegon Expo 2024 Diklaim Tembus Puluhan Miliar

Bisnis

NEKAT Jual Sapi, Ibu Rumah Tangga di Kota Cilegon Raup Omset Puluhan Juta setiap Bulannya, Begini Peran Dinkop

Bisnis

Tumbuhkan Budaya Nabung, Kemendikbudristek Implementasikan Satu Rekening Satu Pelajar

Bisnis

Wajib Tau Nih! Gelontorkan CSR, BlueScope Pakai Produk Sendiri untuk Atap Rumah. Simak Speak dan Keunggulannya.

Bisnis

DPRD Dorong PT TNG Kelola Pasar Lama

Bisnis

Harga Tiga Jenis Cabai di Pasar Kranggot Cilegon Merosot

Bisnis

D’COST Ajak Pelanggan di Kota Cilegon Makan Enak, Bayar Sesukanya Sisanya Pakai Doa