Megatrust.co.id, CILEGON – Wakil Ketua DPRD Kota Cilegon Hasbi Sidik ‘ngegas‘ terkait jawaban Pemkot atau Pemerintah Kota yang di sampaikan Wali Kota Cilegon Helldy Agustian, atas pandangan umum fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah tahun 2022 usai Rapat Paripurna, Selasa (5/10/2021).
Pada Paripurna, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian menjawab pandangan umum dari fraksi partai Gerindra yang menanyakan terkait besarnya anggaran Sekretariat Daerah (Setda), Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) yang membengkak, sementara pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) justru anjlok atau turun drastis.
“Menanggapi pandangan umum fraksi Gerindra terkait alokasi anggaran di beberapa perangkat daerah yang mengalami penurunan atau sebaliknya peningkatan signifikan dibandingkan anggaran di tahun 2021,” kata Helldy dalam pidatonya di Rapat Paripurna.
Menurut Helldy, hal tersebut merupakan sudah sesuai dengan Permendagri Nomor 27 tahun 2021 tentang pedoman penyusunan APBD tahun 2022.
“Bahwa alokasi anggaran untuk setiap perangkat daerah ditentukan berdasarkan target kinerja pelayanan publik,” katanya.
Dikatakan Helldy, kenaikan yang signifikan pada Dinas Perkim, karena pada tahun 2022 Dinas Perkim akan melakukan pembangunan ruang terbuka hijau.
Sementara kenaikan anggaran pada Sekda karenanya adanya alokasi Hibah untuk Masjid, Musolah, Kenaikan guru honorer madrasah.
“Pada Dinas Perkim terdapat alokasi pembangunan ruang terbuka hijau publik, sehingga terdapat kenaikan pagu dibandingkan tahun sebelumnya,” terang Helldy.
“Demikian juga pada sekretariat daerah, terdapat alokasi penambahan anggaran hibah untuk kenaikan honor guru madrasah serta bantuan operasional masjid, sehingga terdapat kenaikan anggaran dibandingkan tahun sebelumnya,” tambahnya.
Helldy pun menjelaskan, pada tahun depan anggaran di Dinas PU mengalami penurunan yang signifikan karena Mega proyek Jalan Lingkar Utara atau JLU akan di kesampingkan dan difokuskan pada peningkatan jalan, perawatan gedung, dan drainase.
“Sedangkan pada Dinas Pekerjaan Umum, di tahun 2021 terdapat alokasi anggaran yang cukup besar untuk pembebasan lahan JLU. Tahun 2022, anggaran pada Dinas PU diprioritaskan untuk peningkatan jalan, gedung dan drainase, yang kami usulkan melalui sumber dana alokasi khusus dan bantuan keuangan,” katanya.
Atas Jawaban pandangan umum yang di sampaikan Wali Kota Cilegon Helldy Agustian, rupanya Wakil Ketua DPRD yang juga politisi partai Gerindra Hasbi Sidik tidak puas.
Kata Hasbi Sidik, kenaikan anggaran Setda baru kali ini terjadi pada pemerintahan Helldy-Sanuji. Ia, mengakui melonjaknya anggaran Setda karena di dalamnya terdapat dana hibah untuk kepentingan sosial.
“Kenaikan Setda ini baru kali ini yang melonjak, rupanya keliatannya ini soal hibah. Ya tidak masalah yang penting sesuai dengan persyaratan,” kata Hasbi.
“Yang di khawatirkan ini, yang di sebutkan Wali Kota itu guru honor madrasah, itu kalau tidak salah 3,7 miliar dan bantuan masjid dan musolah. Masjid dan musolah berapa yang mengadakan,” tambah Hasbi
Hasbi juga menyinggung Dinas lain yang juga mengalami kenaikan yang cukup besar seperti Perkim. Pasalnya, Dinas Perkim akan melakukan pekerjaan RTH pada tahun 2022 sebanyak 43 Kelurahan se-Kota Cilegon.
“Perkim kan itu juga saya pertanyakan, alasannya kenapa besar karena akan membangun RTH sesuai janji politik Helldy-Sanuji sebanyak 43 Kelurahan. Juga dana-dana lingkungan seperti komblock dan lainnya,” kata Hasbi.
Hasbi menjelaskan, hal tersebut sebetulnya bisa di siasati, dan tidak boleh di bereskan atau dianggarkan dalam satu tahun. Karena tidak mungkin sebanyak 43 Kelurahan dibangun semua.
“Nah ini yang harus juga disikapi, kan soal RTH ini tidak semua kelurahan memiliki lahan untuk dibangun. Perlu adanya pengadaan lahan, kan itu harus ada perencanaan dulu, atau visibility study,” ucapnya.
Terkait alokasi anggaran DPUTR yang merosot tajam, Hasbi juga mengkritisi hal tersebut pasalnya, pada Dinas tersebut juga banyak pemeliharaan yang harus dilakukan seperti gedung dan lainnya.
“Soal PU kenapa turun, baru kali ini nilainya hanya 59 miliar dan itu turun sekali. Saya tidak melihat korelasinya antara RPJMD dengan visi misi Helldy-Sanuji,” ujarnya.
“Seharusnya, meski visi misi beliau Cilegon baru, modern dan bermartabat tetap harus ada perbaikan infrastruktur. Nah kenapa sekarang kecil, mungkin karena kemarin itu ada JLU yang menelan anggaran besar. Sekarang JLU masih proses pembebasan,” tambahnya. (Amul/red)