Megatrust.co.id, – Belakangan ini banyak orang mulai lebih melirik dunia usaha ketimbang menjadi karyawan suatu perusahaan. Kesuksesan finansial yang bisa diperoleh dari membangun usaha sendiri mendorong orang untuk memilih memulai usaha mereka sendiri. Banyak kisah sukses para pengusaha yang mulai dari nol dan harus melewati jalan panjang dan berliku sebelum akhirnya meraih kesuksesan yang bisa menjadi inspirasi bagi Anda yang ingin menjajal dunia wirausaha.
Seperti wanita yang satu ini Wina Hilal (40) ibu dari 5 anak yang saat ini ia berstatus Single Parent dan mantan staff di sebuah perusahaan sepatu di Kota Tangerang, berani banting setir untuk mencoba berbisnis alat kesehatan (Mesin Kangen Watter) yang berasal dari negri Matahari (Jepang). Pengalaman hidup menjadi penyemangat dirinya untuk mencoba hal baru dalam dunia bisnis yang saat ini ia jalankan.
Di era tahun 2000 wina bersama mendiang suaminya membangun kehidupan yang dapat dikatakan berkecukupan. Saat itu suaminya bekerja sebagai pebisnis properti di wilayah Kabupaten Tangerang. dengan penghasil yang cukup lumayan dan bisa mencukupi kehidupan mereka dalam berumah tangga, namun seiring berjalanya waktu, ia harus mengalami kondisi dimana kesabaran seorang wanita di uji oleh sang maha pencipta, wina harus mengurus suaminya yang sakit terkena kangker stadium 4, segala macam pengobatan sudah dilakukan oleh wina agar suami tercinta dapat sembuh, mulai pengobatan secara medis sampai dengan alternatif.
“Pada waktu itu saya berusaha dan mencari pengobatan baik medis maupun alternatif sudah semua saya lakukan dan berapun biayanya saya usahakan yang penting bagaimana suami saya bisa sembuh, sampai suatu saat saudara saya menyarankan untuk coba pengobatan dengan menggunakan air (Kangen Watter) dan hasil nya lumayan ada sedikit perubahan .”tutur wina saat menceritakan pengalaman hidupnya.
Namun nasib berkata lain Tuhan telah memanggilnya terlibih dahulu, atas kejadian tersebut ia mulai berfikir keras bagai mana bisa tetap menjalankan kehidupanya bersama 5 anak yang harus tetap bisa menjalankan aktifitas dan memberikan kebahagian untuk anak-anaknya.
Tepat di tahun 2019 ia mulai menekuni usaha menjadi distributor mesin purifikasi yang menghasilkan air alkali, dari hasil penjualannya sedikit-demi sedikit wina mengumpulkan keuntungannya sampai iya pun bisa membangun depot air tepat di samping halaman rumahnya, dari hasil menjual air minum isi ulang ia bisa memperoleh penghasilan hingga Rp. 13 juta per bulanya dan itu di luar dari penjualan mesin kangen watter.” Selain saya tetap menawarkan mesin saya juga mencoba membuka depot air minum isi ulang, lumayan lah hasilnya untuk bisa memper panjang hidup bersama anak-anak.” Katanya.
Takselang beberapa lama wina menambah depot nya satu lagi dengan konsep yang sama, dimana setiap depotnya wina selalu memasang mesin kangen watter.” Semua depot yang saya jalani saya pasang mesin kangen watter untuk apa, selain saya menjual air minum isi ulang saya juga menjual air sehat untuk pengobatan segala penyakit”. Tambahnya.
Dalam menjalankan bisnisnya hingga hari ini wina bersama 40 timnya yang tersebar di beberapa provinsi, bahkan ada juga di luar negeri (Korea Selatan) yang sampai saat ini masih solid dan kompak, mereka memiliki satu program “Helpping Each Other” (saling membantu) yang dimana bagi para konsumen yang ingin membeli mesin dengan dana terbatas bisa di talangi terlebih dahulu oleh tim, selanjutnya konsumen dapat mencicil pembayarannya sampai lunas.
Dengan program yang dijalankannya wina berharap bisa membantu para konsumennya untuk memulai usaha dan bisa berbagi untuk sesama “Saya berharap dengan program Hallping Each Other ini kita bisa saling mendukung dan membantu mereka yang ingin atau baru mau menjalankan usahanya juga bisa berbagai untuk sesama dalam bidang kesehatan” harap wina.
Sealin program tersebut wina juga membantu para konsumen yang mau membuka usaha depot air minum terutama adminitrasi dan ijin usaha melalaui komunitas Perkumpulan Dunia Air Minum Indonesia (PERDAMINDO) dengan anggotanya yang tersebar di beberapa kota se-Jabodetabek. Sabtu (30/10/21). (Dens)
