Megatrust.co.id, CILEGON – Manajemen Mega proyek PLTU inti 9 dan 10 diseret oleh warga ring satu ke ruang rapat DPRD Kota Cilegon, Senin (8/11/2021).
Manajemen Mega proyek PLTU unit 9 dan 10 yang diseret warga ke ruang rapat DPRD Kota Cilegon, karena dituding tidak melakukan perekrutan kepada warga di ring satu Kelurahan Suralaya, Kecamatan Pulomerak.
Manajemen Mega proyek PLTU unit 9 dan 10, yang hadir dalam Hearing atau diskusi dengar pendapat oleh perwakilan dari Perusahaan PT DOOSAN, PT INDO RAYA ENERGI (IRT) dan PT KOIN KONSTRUKSI, PT PT HUTAMA KARYA (HK).
Salah seorang warga, Linda mengatakan bahwa Mega Proyek PLTU unit 9 dan 10 tidak melakukan perekrutan kepada warga di ring satu, saat dimulainya Mega proyek tersebut.
“Suami saya belum pernah bekerja di unit 9 dan 10 Padahal kami warga sekitar. Suami saya bisa sopir SIM lengkap, jangankan jadi sopir, jadi Helper saja suami saya sudah siap,” ujarnya keras dalam Hearing.
Dikatakan dia, Linda bersama emak-emak berdaster lainnya meminta tegas agar para suaminya bekerja di Mega proyek PLTU unit 9 dan 10. Karena selama ini tidak direkrut.
“Kami hanya meminta suami kita bekerja di Mega proyek PLTU unit 9 dan 10,” terangnya.
Anggota DPRD Kota Cilegon Erik Rebiin mengatakan, Mega Proyek PLTU unit 9 dan 10 sangat gaduh, pasalnya masyarakat sekitar tidak dilibatkan dalam pembangunan Mega proyek PLTU unit 9 dan 10.
“Ini sangat gaduh pimpinan karena warga sekitar tidak dilibatkan, saya sampe di geruduk oleh emak-emak berdaster ke rumah saya pada Minggu lalu,” ujarnya.
Kata Erik, pihaknya juga sempat mau melakukan komunikasi dengan perusahaan yang menangani proyek PLTU unit 9 dan 10 dalam hal ini PT KOIN KONTRUKSI, PT IRT, susah untuk berkomunikasi.
“Saya beberapa kali mau melakukan komunikasi dengan PT IRT, PT KOIN, dan PT DOOSAN sangat sombong saya ajak komunikasi dan tidak mau melakukan komunikasi dengan saya,” kerasnya dalam berbicara.
Sementara Humas PT Indo Raya Energi Kardi, membantah bahwa pihaknya tidak melakukan perekrutan kepada warga sekitar. Dikatakan Kardi, pihaknya sudah melakukan training kepada 44 warga sekitar.
“Namun yang dikerjakan baru 20 orang sisanya sebanyak 22 orang kita menunggu proses unit 10, stakternya di proyek PLTU,” kata keterangan Kardi.
Dikatakan dia, ke depan pihaknya akan melakukan perekrutan kepada warga ring satu proyek PLTU unit 9 dan 10.
“Ke depan kita akan melakukan perekrutan kepada warga sekitar, dan akan memprioritaskan warga sekitar,” ujar Kardi. (Amul/red)