Megatrust.co.id, CILEGON – Tuntut kenaikan UMK atau Upah Minimum Kota/Kabupaten, ratusan buruh berdemo di lampu merah depan pintu masuk kawasan industri Krakatau Steel Cilegon, Selasa (23/11/2021).
Ratusan buruh mulai bergerak saat pagi tadi, dari mulai pabrik Chandra Asri dan tiba di lampu merah depan pintu masuk kawasan Industri Krakatau sekira pukul 12.30 WIB.
Pantauan Megatrust.co.id di lokasi, ratusan buruh yang tergabung dari berbagai organisasi serikat buruh di Kota Cilegon, itu menduduki jalan persimpangan lampu merah pintu masuk kawasan industri Krakatau Steel Cilegon.
Akibatnya arus lalu lintas dari Cilegon menuju Merak dan sebaliknya, juga dari arah kawasan menuju gerbang pintu tol dan sebaliknya harus di rekayasa petugas keamanan.
Arus lalu lintas dari Cilegon menuju Merak terpantau ramai dan tidak mengalami kemacetan, hanya kepadatan lalu lintas sehingga pengendara harus mengurangi kecepatannya, begitupun sebaliknya.
Hal itu diungkapkan Kapolres Cilegon AKBP Sigit Haryono, kendati demo buruh menduduki jalan lampu merah pintu masuk kawasan industri Krakatau Steel. Pihaknya memastikan tidak ada kemacetan.
“Hanya saja itu kepadatan lalu lintas dan terus bergerak meski lambat,” kata Kapolres ditemui di sela-sela unjuk rasa.
“Kita berlakukan rekayasa arus lalu lintas, pengendara dari arah Cilegon menuju Merak kita putarkan ke kiri masukan dulu ke kawasan, kemudian diputarkan, ke arah Merak,” sambung dia.
Kata dia, meski unjuk rasa dilakukan buruh. Pihaknya memastikan produksi industri berjalan dengan baik, dan perekonomian masyarakat berjalan normal.
“Kita sudah pastikan dari pagi industri berjalan dan perekonomian masyarakat juga berjalan,” kata dia.
Untuk mengamankan unjuk rasa pihaknya menurunkan personel sebanyak 300 personel dan mendapatkan bantuan personel dari Polda Banten sebanyak 100 personel dan stand bye di Polres.
“Kita turunkan sebanyak 300 personel, 100 personel dari Polda Banten,” ujarnya.
Sementara itu, Orator unjuk rasa Adi Adrian mengatakan, pihaknya sedang menunggu rekannya melakukan mediasi dengan Wali Kota Cilegon untuk merekomendasikan kenaikan UMK di Kota Cilegon.
“Kita disini sedang menunggu rekan kita yang sedang negosiasi dengan Wali Kota Cilegon, dari kemarin mediasi dengan Wali Kota Cilegon tidak ada hasil,” ujarnya.
“Dia jadi Wali Kota Cilegon dapat siapa? Dapat kita masyarakat yang memilih. Seharusnya membela kita dan membuatkan rekomendasi kenaikan UMK buruh di Cilegon,” kata dia. (Amul/red)