Megatrust.co.id, CILEGON – BMKG memprediksi potensi cuaca buruk dan tsunami 8 meter di Kota Cilegon Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Klas 1 Banten keluarkan notice to marine atau pemberitahuan untuk pelaut.
KSOP Klas 1 Banten menyarankan kapal tidak berlayar dan jangan memaksakan diri jika ombak tinggi dan angin kencang.
Kepala KSOP Klas 1 Banten Barlet Silalahi, menyarankan sebelum berlayar, seluruh perusahaan dan kapten kapal wajib memperhatikan prediksi cuaca dari BMKG. Jika terkena cuaca buruk ditengah laut, KSOP Klas 1 Banten menyarankan kapal kembali ke pelabuhan dan tidak memaksakan berlayar.
“Bila perlu tidak untuk berangkat, lebih bagus mereka menunda keberangkatannya dari pada memaksakan untuk berangkat,” kata Barlet.
“Jika sudah berlayar kembali lagi ke pelabuhan pangkal, demi keselamatan muatan dan orangnya,” sambungnya.
BMKG juga memprediksi adanya siklon tropis yang menimbulkan gelombang tinggi dibeberapa perairan Indonesia, termasuk Selat Sunda dan perairan Banten yang mencapai 4 meter.
KSOP juga sudah mengingatkan perusahaan pelayaran dan kapten kapal agar mengambil langkah penyelamatan yang dibutuhkan, jika terkena cuaca buruk ditengah laut.
“Kami membuatkan notice to marine, kami memperingatkan seluruh kapal yang berangkat harus selalu memperhatikan BMKG. Jadi namanya siklon itu kan prakiraan semua, jadi di dalam prakiraan dalam BMKG itu sebagai antisipasi kepada seluruh kapal,” terangnya.
Saat kapal sulit sandar atau tidak bisa berlayar, seperti yang terjadi di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, beberapa hari lalu, maka keberangkatan dan sandar kapal bisa ditunda, menunggu cuaca baik.
Barlet memastikan KSOP bersama BPTD Wilayah VIII Banten sudah melakukan uji petik kelayakan kapal, yang akan melayani natal dan tahun baru (nataru). Jika cuaca benar-benar buruk, pelayaran kapal di pelabuhan tidak akan ditutup.
“Bukan ditutup, mungkin keberangkatan kapalnya aja yang ditunda. Sambil menunggu cuaca bagus, mereka tidak melayani arus barang atau arus orang,” jelasnya. (Amul/red)