Megatrust.co.id, CILEGON – Menghadapi puncak Nataru atau Natal dan Tahun Baru 2022. Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat atau BPTD Wilayah VIII Provinsi Banten Handjar Dwi Antoro menyebut 67 kapal siap dioperasikan.
Dikatakan Handjar, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap kapal atau Ram check atau kelaikan kapal saat berlayar beberapa waktu lalu untuk menghadapi Nataru.
“Ada 67 yang siap, 3 docking, 5 kapal di ekspres, 62 di reguler. Kondisi tripnya saat puncak itu 128 trip sehari. Setiap dermaga itu kapasitas maksimalnya ada 5 kapal, di Merak ini ada 7 dermaga, totalnya 35. Kita ada kapal 67, dari 67 ini ada sekitar 50 lebih kapal besar nya. Kapal sudah di ramp cek, sudah laik,” terang Handjar Jumat, (17/12/2021).
Handjar menjelaskan, pihaknya akan terus memantau situasi dan kondisi keadaan cuaca yang ada di Pelabuhan Merak. Jika cuaca mengharuskan kapal besar beroperasi pihaknya akan memerintahkan agar kapal besar beroperasi untuk mengurangi terjadinya resiko.
“Sebelum itu, kami akan turunkan dulu kapal-kapal kecil, jika kapal kecil dilihat tidak kuat maka kami akan turunkan kapal besar,” katanya.
“Kapal besar juga dianggap mampu bertahan dari gelombang tinggi dan cuaca buruk di lautan. Kemudian, kendaraan yang ada di dalam kapal, harus di ikat kuat agar tidak roboh saat gelombang tinggi menerjang,” imbuh dia.
Persiapan yang dilakukan BPTD bekerjasama dengan stakeholder lainnya menyusul adanya prediksi kenaikan mobilitas saat Nataru. Saat ini, pemerintah memperketat syarat bepergian, jika sudah vaksin dosis lengkap dan bebas dari covid-19, masyarakat bisa melanjutkan perjalanan.
“Saat puncak Nataru, kami memprediksi ada 128 trip atau perjalanan kapal dalam sehari,” katanya.
Kata Handjar, setiap kapal juga harus menyediakan barcode pedulilindungi untuk mengetahui kapasitas penumpang di dalam ruangan kapal dan riwayat perjalanan seseorang.
“Kapal itu dipasangai barcode pedulilindungi, harapannya setelah di dalam ruangan kapal itu sudah 75 persen, dia gak boleh masuk, jadi diluar areal kapal, kan areal terbuka,” ujarnya.
Nantinya, petugas di atas kapal lah yang mengatur jarak dan jumlah penumpang di dalam ruangan, agar tidak berdesakkan. Jika di dalam ruangan kapal sudah penuh, penumpang diimbau duduk di pelataran kapal.
Handjar juga mengimbau kepada masyarakat untuk berlayar pagi hingga siang hari, karena jika sudah sore ataupun malam, gelombang laut biasanya lebih tinggi dan bisa membuat mabuk penumpangnya.
“Masyarakat dihimbau tidak berangkat malam, klau udah malam itu kadang-kadang cuaca ujan, arus, ombak. Kapasitas penumpang jangan di lewati, karena kan kapal dilengkapi dengan life jacket dan kapal penyelamat,” tambah dia.
Kendati begitu, pihaknya juga sudah menyiapkan beberapa titik pemeriksaan untuk calon penumpang yang belum melengkapi persyaratan penyeberangan.
“Sebelum ke Pelabuhan seluruh calon penumpang akan di periksa dulu kelengkapannya,” ujar Handjar. (Amul/red)
