Megatrust.co.id, SERANG – Kerap ngintip Ibu-ibu, salah seorang warga di Kecamatan Waringinkurung menggelar Sayembara ‘Tangkap Kolor Ijo’ pada Jumat (24/12/2021).
Gelaran sayembara itu dipasang salah seorang warga bernama Gangga Sukma menggunakan spanduk dengan bertuliskan ‘Sayembara tangkap Kolor Ijo hadiah Rp1.000.000, syarat bonyok 70 persen lalu bawa ke saya. Gangga Sukma’.
Spanduk bertuliskan sayembara tangkap kolor ijo, itu terpasang pada Jumat (24/12/2021), di wilayah Kampung Nangor, Desa Sukabares, Kecamatan Waringinkurung, Kabupaten Serang.
Gangga Sukma mengaku sayembara dibuat karena inisiatif pribadi lantaran kesal selepas pelaku masuk ke rumahnya pada pada Jumat 24 Desember 2021, pukul 03.30 WIB.
“Selepas kejadian langsung kepikiran buat seperi itu. Sangat-sangat meresahkan karena sudah berlarut-larut kejadianya selama lebih dari tiga tahun. Sudah lapor ke pihak kepolisian katanya masih dalam penyelidikan,” katanya.
Sementara warga lainnya di Kampung Nangor bernama Ismail mengatakan, sayembara digelar karena keberadaan Kolor Ijo tersebut sudah benar-benar meresahkan terutama bagi para ibu-ibu di Kampung Nangor, Cikuda, dan Kasubuhan.
“Terakhir muncul hari Jumat 24 Desember 2021 kemarin menjelang shalat subuh. Pengumuman sayembaranya sudah dicopot lagi,” ujar Ismail kepada Bantenraya.com, Sabtu 25 Desember 2021.
Pada Jumat 24 Desember 202, manusia yang hanya memakai kolor itu ketahuan oleh-ibu yang sedang berwudhu ketika hendak melaksanakan shalat subuh di rumahnya Gangga Sukma.
“Jadi ada suara ‘mantap sekali’ terdengar dari lobang angin terus ibu yang sedang wudhu kaget pas melihat ada manusia misterius itu, pas di kejar lari ke sawah,” katanya.
Beberapa saat setelah pengejaran itu tiba-tiba seorang ibu-ibu bernama Tika berteriak-teriak ketakutan. “Jadi pintunya diketuk-ketuk, terus bu Tika tanya siapa, dijawabnya ngentot yu,” ungkapnya.
Ia menuturkan, warga sudah cukup lama diresahkan oleh keberadaan Kolor Ijo tersebut. “Sebenarnya sejak 2017 lalu dan yang diincar ibu-ibu. Enggak tahu apa motif dia melakukan itu,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ismail menceritakan, selain mengintip ibu-ibu pada malam hari, manusia yang diduga Kolor Ijo tersebut sudah sekitar tiga kali melakun perampokan emas.
“Yang pernah jadi korban yang emasnya direbut itu anak saya sendiri, di Kampung Cikuda 30 gram, dan Kasubuhan 10 gram cuman yang kebawa 7 gram karena putus,” paparnya.
Ismail mengaku pernah melaporkan kasus penjambretan tersebut kepada Polsek Waringinkurung namun kata pihak kepolisian masih kurang bukti.
“Saksi-saksi sudah ada tapi kurang bukti enggak ada foto pelakunya. Kalau yang pernah memergoki sih katanya pelakunya itu masih warga sini cuman belum ketangkap saja,” katanya. (Amul/red)