MEGATRUST.CO.ID, – Terungkap, ternyata ini makna singkat dari perjalanan umroh menurut Ustad Adi Hidayat. ‘Ada korelasi antara umroh dan umur’.
“Segala yang bermanfaat disebut dengan umur, ibadah yang dilekatkan memberikan pesan supaya kegiatan menjadi bermanfaat disebut dengan umroh pake Ta sifatnya,” terang Ustad Adi Hidayat dilansir Megatrust.co.id, dari kanal YouTube Adi Hidayat Official, Minggu (2/1/2022).
Adi Hidayat menjelaskan, jika perjalanan ibadah umroh dilakukan dengan benar dan direnungi, tentu ada korelasi antara umroh dengan umur kita
“Jadi kalau kita ibadahnya benar dan umrohnya benar itu ada korelasi dengan umur,” terangnya.
Ustazd bergelar LC, itu kembali menjelaskan makna tawaf yang dilakukan saat ibadah umroh sebanyak 7 kali.
“Makanya kenapa kita berputar tawaf 7 kali memberikan gambaran jangan sampe keliling-keliling di bumi aktifitas putar-putar aja. Dzikirnya mana ‘Subhanallah, alhamdullilah, wala ilahaillahuakbar’ itunya mana,” tanya Adi Hidayat saat tausiyah Subuh itu.
“Jangan sampai ketika berputar itu melihat peluang saling sikut, saling menyingkirkan, saling menyungkurkan. Ada peluang lagi Hajar Aswad, pengen cium, pengen dapatkan sesuatu saling sikut, saling dorong, saling hancurkan. Katanya ibadah ko menyakiti orang lain,” tambah dia seraya menegaskan kalimat yang dijelaskannya.
Lebih lanjut, ustazd Adi Hidayat menjelaskan juga makna dari sai yang sering dilaksanakan saat perjalanan ibadah umroh.
“Setelah itu Sai. Sai itu bukan hanya lari-lari kecil saja, asalnya itu berusaha dengan sungguh-sungguh ‘sai yasa’, saking sungguh-sungguhnya pengen cepet-cepet jalan cepat lari-lari kecil,” terangnya.
“Di mulai dari Shofa kebersihan dari kata tasbiah bening bersih mengharapkan sesuatu dan tawakal kepada Allah,” tambah dia.
Menurutnya, jika segala sesuatu bergantung kepada Allah SWT, tentunya setengah dari kesuksesan sudah diraih olehnya.
“Kalau semua sudah bergantung kepada Allah, berada di atas bukit setengah setengah kesuksesan di raih, tapi tetap harus ihktiar atau berusaha,” ujarnya.
“Ihktiar itu kadang naik turun, anda bekerja itu tidak selamanya di atas kadang-kadang punya modal jatuh turun dulu, ada peluang kejar cepat walaupun masih fatamorgana,” sambung dia.
Ustazd kondang itu, mengingatkan untuk tidak menilai abadi ketika sudah berada dalam puncak kesuksesan, bisa jadi kedepan akan ditimpah oleh ujian-ujian.
“Tapi ketika anda sudah ada dipuncak jangan merasa itu akan abadi boleh jadi anda akan ujian-ujian mungkin turun lagi, jalan lagi,” katanya.
“Orang yang sudah terbiasa mengatasi itu semua akan stabil dia. Kemudian setelah itu ‘Tahalul’ dia senang, tenang, pikirannya engga banyak, dicukur dan sebagainya. Itu semua konsepnya kepada umur. Singkatnya begitu maknanya,” terang dia. (Amul/red)