Megatrust.co.id, CILEGON, – Jalan becek dan kios sering bocor ketika hujan turun, pasar Kranggot Kota Cilegon disoal Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kota Cilegon. Ternyata…
Komisi IV DPRD yang melakukan infeksi mendadak atau sidak ke pasar Kranggot Kota Cilegon, pada Jumat 7 Januari 2022 mendapat banyak keluhan dari para pedagang yakni dengan kondisi kios yang bocor saat turun hujan dan jalan yang becek.
Rupaya keluhan para pedagang kepada wakil rakyat itu akan sia-sia, ternyata pada tahun 2022 ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan atau Disperindag Kota Cilegon yang membawahi pasar di Kota Cilegon tidak menganggarkan rehab pada tahun ini.
Padahal, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian waktu baru dilantik sebagai Wali Kota Cilegon, langsung sidak ke Pasar Kranggot Cilegon serta membentuk tim untuk pembenahan pasar terbesar di Kota Cilegon tersebut.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Cilegon Erik Airlangga, sidak ke Pasar Baru Kranggot, ternyata kondisinya banyak yang rusak dan mendapat keluhan dari para pedagang.
Kata Erik, ternyata setelah mendapatkan keluhan dari para pedagang di pasar Kranggot, pihaknya meminta kepada UPT pasar untuk segera dilakukan perbaikan, akan tetapi Erik menerima laporan bahwa di tahun ini untuk pasar Kranggot tidak di anggarkan.
“Ada beberapa titik kios, bocor. Saya kroscek ke lapangan, anggaran di 2022 ternyata tidak ada. Saya minta Disperindag bisa berkomunikasi dengan UPT Pasar Kranggot, karena kata Disperindag UPT dan Dinas tidak bisa berkomunikasi,” kata Erik.
“Saya minta kepada Dinas terkait, untuk memerbaiki, karena pedagang membayar retribusi,” tambah dia
Masih kata Erik, para pedagang mengeluhkan jalan di dalam kios pasar becek dan akses pasar kondisinya semrawut karena pedagang.
“Jangan hanya janji, tetapi tidak terealisasi, karena dulu kan Pemkot Cilegon telah berjanji menata Pasar Kranggot dan membentuk tim, kami minta tim yang ada terus bekerja,” pintanya.
Selain itu, lanjut Erik, beberapa pedagang meminta gudang di Pasar Baru Kranggot. Sebab, saat ini tidak ada pergudangan.
“Padahal, dengan adanya pergudangan bisa menekan dampak kenaikan barang, karena stok bisa disimpan di gudang,” terangnya. (Amul/red)