Megatrust.co.id, CILEGON, – Didatangi Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kota Cilegon, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang atau DPUTR Kota Cilegon menyebut ‘Bukan Banjir tapi Tergenang’
Kedatangan Komisi IV DPRD Kota Cilegon pada Jumat, 7 Januari 2022, menanyakan perihal penanganan banjir di Kota Cilegon yang tersebar sedikitnya 80 titik se Kota Cilegon.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Cilegon Erik Airlangga dan team mempertanyakan bagaimana penanganan Dinas PUTR Kota Cilegon dalam penganan banjir di Kota Cilegon. Pasalnya banyak keluhan masyarakat ketika turun hujan.
“Iya tadi kita tanyakan terkait masalah penanganan banjir, tadi PU sudah diinformasikan ada sekitar 80 titik banjir di kota cilegon, itu sudah dilakukan penanganan,” kata Erik usai rapat dengan petinggi DPUTR.
Kata Erik, DPUTR harus fokus dan konsen terhadap penanganan banjir yang sering terjadi di Jalan Lingkar Selatan atau JLS Kota Cilegon. Karena kondisi JLS sangat memprihatinkan ketika turun hujan
“Tinggal masukannya di JLS, itu harus menjadi konsen dari dinas PU, rencananya PU akan mengundang dinas-dinas terkait untuk rapat bersama, bagaimana penanganan banjir yang ada di JLS,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas PUTR Kota Cilegon Heri Mardiana mengaku kedatangan anggota DPRD Kota Cilegon dari Komisi IV, menayakan terkait penanganan banjir yang ada di Kota Cilego.
“Tadi kedatangan teman-teman DPRD kesini (Dinas PUPR-red) membahas titik banjir, namun kami sudah sampaikan secara umum kami sudah melakukan beberapa upaya, seperti melebarkan gorong-gorong dan memperluas saluran,” katanya.
Menurut Heri, yang terjadi di JLS atau beberapa titik di Kota Cilegon, itu merupakan bukan banjir melainkan tergenang air saja.
“Jadi kami berpendapat bukan banjir melainkan tergenang air, karena beda banjir dengan tergenang air,” ujarnya.
“Tergenang air itu, cuma masalah serapan saja, satu dua jam langsung surut, kalau banjir itu bisa 5 jam sampai 10 jam itu banjir,” sambung dia.
Ia pun menjawab, menurutnya hal serupa juga terjadi di JLS itu murupakan genangan air saja, bukan masuk dalam kategori banjir.
“JLS itu tergenang, bukan banjir. tapi itu menjadi evaluasi kita dengan dinas terkait kenapa air tergenang di JLS,” ucapnya.
Heri mengaku sudah melakukan pengkajian, dan komunikasi dengan Dinas terkait untuk menangani genangan air yang ada di JLS sehingga mendapatkan hasil.
“Ternyata ketika kita evaluasi ada saluran yang yang ditutup oleh para pedagang sehingga air tidak masuk ke saluran irigasi,” akunya. (Amul/red)