Megatrust.co.id, SERANG, – Warga Banten diminta untuk melakukan karantina selama 10-14 hari jika pulang dari luar negeri.
Hal itu, disampaikan langsung oleh Gubernur Banten Wahidin Halim. Pasalnya, saat ini Pemerintah Provinsi atau Pemprov Banten tengah mewaspadai virus Covid-19 varian Omicron.
Gubernur Wahidin Halim menegaskan, Pemprov Banten sedang mewaspadai penyebaran Covid-19 varian Omicron. Pemprov Banten meminta kepada warganya untuk terus menjaga dan menerapkan protokol kesehatan dan peningkatan cakupan vaksinasi kepada masyarakat.
Pria yang akrab disapa WH, itu juga meminta kepada masyarkaat Banten untuk dapat melakukan karantina selama 10-14 hari jika pulang dari Luar negeri
“Untuk karantina pasien Covid-19 varian Omicron saat ini masih terkonsentrasi di RS dan Wisma Atlit sesuai arahan Pemerintah Pusat Meski demikian, untuk pasien dengan varian covid lainnya ditempatkan pada rumah-rumah singgah di Provinsi Banten yang saat ini kita aktifkan kembali,” ungkap WH melalui rilis yang diterima Megatrust.co.id
“Oksigen dan obat-obatan juga sudah kita siapkan,” tambahnya.
Terkait Pembelajaran Tatap Muka atau PTM, Pemprov Banten terus memantau perkembangan dan penyebaran Covid-19 varian Omicron di wilayah Banten.
“Kita pastikan dulu apakah sudah menyebar ke masyarakat. Akan kita rapatkan sejauh mana penyebaran omicron dan tingkat bahayanya,” jelasnya
Sebagai informasi, Gunernur Banten telah mengikuti rapat koordinasi dan mendapatkan arahan dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Tidak ingin menunda, WH langsung melaksanakan rapat koordinasi juga dengan jajaran seperti Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, Plt Sekda Provinsi Banten Muhtarom, Bupati dan Walikota serta Forkopimda se-Provinsi Banten.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Banten per 6 Januari 2022, cakupan vaksinasi dosis I mencapai 80,7% atau 7.444.018 orang, dari 9.229.383 orang sasaran.
Sedangkan untuk cakupan dosis II mencapai 54,9% atau 5.068.073 orang. Untuk dosis III yang ditujukan kepada 45.566 orang tenaga medis sudah mencapai 97,5% atau 44.424 orang. (Amul/red)