Megatrust.co.id, SERANG, – Polisi terus mendalami kasus meledaknya bahan peledak yang digunakan untuk menangkap ikan di Kampung Cisaat, Desa Tangkil Sari, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang.
Bahkan Polisi kejar pelaku yang pasok bahan peledak ke wilayah Pandeglang dan sering gunakan bom untuk menangkap ikan, di sekitaran laut Pandeglang.
Kabid Humas Polda Banten Shinto Silitonga menjelaskan, penyelidikan saat ini terus berjalan untuk dapat menjawab mengapa ditemukan bahan peledak di rumah UL (41) yang mengakibatkan istrinya, LI (40) ikut terluka parah.
“Dari catatan kriminal di Ditpolairud Polda Banten, ada beberapa nama yang menjadi target operasi karena perkara penggunaan bom ikan di sekitar TKP. Informasi ini pasti akan didalami sehingga dapat diketahui siapa pelaku yang memasok bahan peledak ini ke TKP,” kata Shinto.
Diketahui, jenis bahan peledak yang meledak di dalam rumah warga di Kabupaten Pandeglang, itu merupakan bahan peledak untuk menangkap ikan.
Diberitakan sebelumnya, Kata Shinto, dari rangkaian sterilisasi oleh Unit Jibom Detasemen Gegana Satbrimob Polda Banten dan olah TKP Unit Inafis Ditreskrimum Polda Banten ditemukan beberapa bungkus plastik kecil sisa flash powder, serbuk belerang, potasium, termasuk alat tumbuk, dan saringan.
“Sesuai dengan hasil analisa dan evaluasi bersama pada menjelang malam (kemarin-red) dapat disimpulkan bahwa sumber ledakan berasal dari bahan peledak yang digunakan untuk membuat bom ikan, efek ledakan cenderung low explosive, bukan jenis bahan peledak yang dibuat oleh jaringan terorisme,” tegas Shinto Silitonga.
Sejalan dengan itu, Shinto merinci, Unit Jibom Satbrimob Polda Banten juga tidak menemukan power dan initiatior saat melakukan sterilisasi, sebagaimana biasa digunakan oleh kelompok terorisme yang senantisa memadukan power, initiator, explosive, switching, casing dan countainer dalam setiap aksi pembuatan bom.
“Dari karakter bahan peledak yang ditemukan di TKP, tidak ada power dan initiatornya, sehingga disimpulkan bahwa bahan peledak itu bukan bom untuk aksi teroris, namun digunakan untuk menangkap ikan dengan bahan peledak,” terangnya. (Amul/red)