Megatrust.co.id, CILEGON, – Siapa yang tidak bersedih ketika ditinggal oleh orang yang kita cintai pergi untuk selamanya. Hal itu sedang dirasakan oleh Bend Fransisco, anak mendiang korban kecelakaan di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Jumat (21/1/2022) pagi.
Perasaan anak semata wayang almarhum Juni Deddy Ricardo Saragih, Bend Fransisco ‘seperti separuh jiwa ditarik’. Bagaimana tidak, kabar duka datang tiba-tiba dari saudaranya pada Jumat pagi.
Baca Juga : Musibah Tidak Ada yang Tahu! Tetangga Ceritakan Rumah Almarhum Dipasang Teralis
Bend Fransisco merupakan anak dari mendiang Juni Deddy Ricardo Saragih warga Komplek TRC, RT01 RW05, Kelurahan Gedong Dalem, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon, yang tewas akibat kecelakaan maut di Kalimantan Timur.
Saat ditemui wartawan, Bend Fransisco yang juga berusia kurang lebih 20 tahun itu mengaku, separuh jiwanya ditarik setelah mendengar ayah kesayangannya itu meninggalkan dirinya dari ibundanya untuk selamanya.
Baca Juga : Polda Banten Benarkan Dua Warga Cilegon menjadi Korban Kecelakaan Maut Balikpapan, Kalimantan Timur
“Tentunya sangat sedih, karena orang dekat dengan kita. seperti separuh jiwa di tarik,” kata Bend kepada awak media di rumah duka Jumat Sore sambil menunggu kepulangan jenazah ayahnya dari Balikpapan, Kalimantan Timur.
Kata Bend, dirinya mendapatkan informasi tersebut dari saudaranya yang datang langsung ke rumahnya. Saat itu, saudaranya meminta Bend dan ibundanya untuk tetap kuat dan tabah.
Baca Juga : Mabes Polri Kerahkan Tim TAA Usut Kecelakaan Beruntun di Balikpapan
“Kita akan cukup kaget ya. Pagi-pagi ada saudara datang mengatakan kita harus kuat, kita harus kuat,” katanya.
“Harus kuatnya bagaimana, tapi setelah saya pastikan melihat diberita di TV dan YouTube, saya juga kaget cepet banget berlalu,” tambah dia.
Sebelum ayah Band meninggalkan dirinya dan ibundanya untuk selamanya. Dua hari lalu, dirinya sempat berkomunikasi dengan sang ayah.
Baca Juga : Wajib Tahu Nih, Perbedaan Nabi dan Rosul. Simak Penjelasan Ustad Adi Hidayat pasti Mudah Dimengerti
“Sementara 2 hari yang lalu saya masih teleponan sama almarhum,” katanya.
Diungkapkan Bend, ayahnya berada di Kalimantan itu karena kerja di salah satu perusahaan Pertamina yang sedang membuat bangunan kilang minyak.
Bend mengungkapkan, ayahnya berada di Kalimantan itu belum cukup lama baru 3 bulan.
Baca Juga : TNI-Polri Gagalkan Pelajar SMP yang Mau Tawura, Sampe Ngumpet di Got
“Kerja di perusahaan Pertamina yang lagi bangun proyek di Kalimantan timur, disana baru 3 bulan,” terang Bend.
Dimatanya, mendiang Juni merupakan sosok ayah yang tegas, tidak banyak berbicara. Sekalinya berbicara itu mendidik.
“Sosok almarhum itu baik, tegas, gak banyak bicara. Sekali bicara mendidik,” kata Bend. (Amul/red)