Megatrust.co.id, TANGERANG, – Anggota Komisi IV DPRD Kota Tangerang Apanudin angkat bicara soal banyaknya galian yang memicu kerusakan dan kesemrawutan bahu jalan atau trotoar di Kota Tangerang.
Politisi Gerindra ini menyebut, kegiatan galian seperti kabel PLN, pipa PGN, jaringan fiber optic dan sejenisnya itu banyak merusak jalan sehingga mengundang keluhan masyarakat.
Terutama pasca kegiatan (galian-red), kata Apanudin, terkadang tidak dilakukan pemadatan dan pembetonan pada bahu jalan oleh pihak yang berkepentingan.
“Nah, itukan yang menyebabkan kerusakan kesemrawutan,” ujarnya, saat dikonfirmasi melalui seluler, Minggu (23/1/2022).
Galian tersebut menurutnya tidak memperhatikan sisi estetika dan kebersihan, baik saat pelaksanaan maupun pasca pelaksanaan.
“Belum lagi setelah selesai, bahu jalan yang dibongkar tidak dilakukan pemadatan dan pembetonan,” katanya.
Malahan, lanjut Apanudin, material bahu jalan yang dibongkar untuk kepentingan galian berserakan hingga ke badan jalan. Apalagi, material dari galian yang dimasukan ke dalam karung hanya ditumpuk secara asal.
“Padahal kalau saya lihat galian pipa PT Moya itu sangat rapih, baik saat penggalian maupun setelahnya. Itu sangat bagus, mereka lakukan pembetonan pada bahu jalan yang digali,” tukasnya.
Disisi lain, kata dia, hingga saat ini tidak ada aturan yang jelas untuk meminimalisasi kesemerawutan dan kerusakan dampak galian tersebut. Sehingga, pihak yang berkepentingan seakan tidak memiliki beban pasca kegiatan.
“Aturannya memang belum jelas. Apa sanksinya, juga belum jelas. Nah, kepala daerah kan bisa bikin aturannya, seperti Perwal misalnya,” jelasnya.
Lebih lanjut pria yang akrab disapa Jalu itu mengatakan dalam Perwal nanti ada poin-poin kewajiban yang mengikat kepada pihak yang berkepentingan dalam pelaksanaan galian tersebut.
Lantas ia pun membandingkan dengan sistem penataan kota seperti di Kota Semarang dan Palembang. Di dua kota itu, kata Jalu, pemerintah daerah setempat telah membangun sarana utilitas untuk jaringan kabel maupun perpipaan.
“Pihak eksekutif harusnya menyediakan sarana utilitas seperti di kota-kota itu. Kalau sudah ada sarana utilitas, kan tidak ada lagi galian-galian yang merusak bahu jalan,” tegasnya.
Atas dasar itu, ia mendorong Pemkot Tangerang untuk menyediakan utilitas guna menyelesaikan permasalahan kesemerawutan akibat adanya galian-galian kabel dan perpipaan tersebut.
Meski begitu, Jalu beranggapan hal tersebut bergantung pada keseriusan kepala daerah dalam hal ini Wali Kota Tangerang.
“Ini kan tergantung kebijakan kepala daerah. Mau atau tidak? Meski anggarannya besar, tapi kalau dilakukan secara bertahap tentu bisa saja terwujud,” tandasnya. (Helmi/Amul/Red)