Megatrust.co.id, CILEGON, – Minyak goreng dengan harga murah di Kota Cilegon masih ‘misteri’. Pasalnya, harga minyak goreng di Kota Cilegon masih meroket. Ini Kata Dinas Perdagangan dan Perindustrian atau Disperindag Kota Cilegon.
Informasi yang dihimpun Megatrust.co.id, Pemerintah pusat melalui Kementrian Perdagangan atau Kemendag sebenarnya sudah mengeluarkan kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Baca Juga: Cabai di Pasar Keranggot Kota Cilegon ‘Ngamuk’ Nyaris Seperti Harga Daging
Harga minyak goreng berdasarkan Kemendag untuk kualitas premium seharga Rp14 ribu, kemudian Rp13.500 untuk kemasan sederhana dan Rp11.500 untuk curah.
Bahkan pemerintah menyiapkan Rp3,6 triliun untuk mensubsidinya. Namun Kemendag yang mengaku menyediakan 200 juta liter per bulan atau 1,2 miliar liter selama 6 bulan, masih sulit ditemui di Kota Cilegon, Banten. Jikapun ada, harganya masih dikisaran Rp19 ribu sampai Rp20 ribu per liter nya untuk kualitas premium.
Baca Juga: Parkir di Pasar Keranggot Meresahkan. Wali Kota Cilegon Angkat Bicara : Parkir Stop Sementara
“Harusnya per tanggal 1 Februari harganya Rp14 ribu, enggak tahu apa dari distributor ke agen terbatas jumlahnya. Karena yang dijual pedagang itu modal lama,” kata Kepala Disperindag Kota Cilegon, Syafrudin.
Kata dia Syafrudin kebijakan minyak goreng ada di pemerintah pusat. Ia pun mengklaim bahwa dirinya sudah datang ke salah satu pasar yang ada di Kota Cilegon dan berbincang dengan penjual.
Baca Juga: Usai Mandi, Seorang Transgender di Cilegon Disiram Minyak Panas. Seluruh Badan Nyaris Melepuh
Lebih lanjut, Kata dia, hasil wawancara bersama sejumlah pedagang, bahwa para pedagang mendapatkan distribusi minyak goreng dalam jumlah terbatas.
Kemudian minyak goreng yang dijual saat ini ke masyarakat masih stok lama yakni dengan harga Rp20 ribu. Sehingga pedagang tidak mungkin menjual dengan harga Rp14 ribu per liter.
Baca Juga: Foto: Minyak Goreng Murah di Serbu Warga
“Saya ngecek ke Pasar Blok F, 1 botol yang kemasan itu dia buat Rp19 ribu. Karena minyak murah itu per tanggal 1 Februari, tapi tidak ada agen datang ngedrop, karena modal tinggi dia habiskan dulu, dia habiskan dulu stok lama. Dari agen kuotanya juga cuma 66 dus, 1 dus paling cuma 6 kan,” terangnya.
Pria berkacamata itu mengungkapkan minyak goreng disejumlah waralaba maupun minimarket menghilang, karena minimnya distribusi.
Disperindag Kota Cilegon juga belum berkoordinasi dengan kepolisian untuk memeriksa ketersediaan minyak goreng, guna menghindari penimbunan. Mirisnya, Syafrudin tidak memiliki data kebutuhan minyak goreng di Kota Baja.
Baca Juga: Foto: Doa Bersama Keselamatan Bumi Dengan 1000 Sesaji dan Dupa
“(Kosong) karena memang dibatasi mereka juga jual itu, jadi cepat habis, karena harganya Rp14 ribu. Sama kepolisian belum (berkoordinasi), di kepolisian kan ada satgas pangan. Tingkat kebutuhan (minyak goreng) disini, itu saya belum punya datanya,” ujarnya. (Amul/Red)