Megatrust.co.id, CILEGON, – Talud jalan abrasi, jalur pejalan kaki menuju Dermaga 7 ambruk, pipa solar yang menempel pada jalur pejalan kaki nyaris putus dihantam ombak besar pada Minggu (6/2/2022), sekira pukul 23.40 WIB.
Informasi yang dihimpun Megatrust.co.id, talud jalan untuk jalur pejalan kaki tersebut dibangun kurang lebih 3 tahun lalu. Talud jalan untuk jalur pejalan kaki tersebut mengalami abrasi sepanjang kurang lebih 70 meter.
Baca Juga:Â KONDISI DI PELABUHAN MERAK BANTEN PADA JUMAT MALAM
Di atas talud jalan untuk jalur pejalan kaki, itu tertempel pipa solar untuk kapal di Dermaga 7. Tidak hanya pipa solar, kabel untuk mendeteksi tiket penumpang di dermaga 7 dan kabel milik Telkom untuk koneksi internet juga menempel pada beton di jalur pejalan kaki.
Pantauan Megatrust.co.id, di lokasi, jalur pejalan kaki terlihat ambruk, setelah mengalami abrasi parah. Tidak hanya itu, abrasi juga menghantam kolong jalan untuk kendaraan, terlihat ada kolongnya dengan lebar kurang lebih 5 meter, dari pembatas jalan jalur pejalan kaki.
Baca Juga:Â Tahun Depan PT ASDP Tambah Kapal Cepat, Akan Sandar di Dermaga 1
Pipa solar yang menempel pada coran jalur pejalan kaki pun nyaris putus, tidak hanya itu, kabel pendeteksi tiket dan kabel milik Telkom juga yang menempel pada coran untuk pejalan kaki ikut terbawa ambruk.
Baca Juga:Â Diterjang Cuaca Buruk, Kapal Tangker Kandas Di Pantai Hotel Merak
Bahkan jalur untuk lalu lalang kendaraan yang keluar dari dermaga 7 itu saat ini di tutup dengan barier beton. Coran beton untuk pejalan kaki itu pun mengalami retak parah.
Peristiwa ambruknya jalur pejalan kaki dibenarkan oleh General Manager PT ASDP CABANG MERAK Hasan Lessy, jalur pejalan kaki yang ambruk merupakan talud jalan, itu disebabkan karena abrasi.
Baca Juga:Â Akibat Dihantam Cuaca Buruk, Kapal Tangker Kandas di Pantai Hotel Merak
Dikatakan dia, jalur pejalan kaki itu merupakan jalur ke dermaga 7 Pelabuhan Merak. Panjang dari jalur tersebut yakni 70 meter yang mengalami abrasi dan kemudian ambruk.
“Abrasi dari gelombang. Itu jalur ke dermaga 7. Itu namanya talud jalan menuju dermaga 7 dihajar ombak. Panjangnya yang abrasi kurang lebih 70 meter,” katanya.
Ia menepis, ambruknya jembatan tersebut juga disebabkan karena buruknya kontruksi bangunan jalan yang dibangun 3 tahun lalu.
Baca Juga:Â Perairan Merak Dihantam Cuaca Buruk, Fasilitas Pelabuhan hingga Kendaraan di Dalam Kapal Rusak
“Kalau bilang konstruksi engga juga, namanya ombak kan ganas. Kalau tidak salah bangunan itu sudah selama 3 tahun di bangun,” ujarnya.
Atas peristiwa itu, kata dia, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait dan langsung melakukan peninjauan ke lapangan.
Baca Juga:Â PGA : Tidak Ada Kaitannya Antara Erupsi GAK dan Gempa di Bayah
“Tadi saya langsung cek ke sana juga saya masih basah juga bajunya. Saya pak Nana, dari KSKP, tiga tiganya kita basah,” katanya.
Kendati sudah dicek. Hasan Lessy memastikan itu belum bisa diperbaiki, lantaran cuaca yang cukup ekstrem.
“Sampai saat ini belum bisa dilakukan perbaikan karena ombak masih tinggi, hanya yang bisa pipa-pipa yang ada dan kabel yang ada perlu dirapihkan dan dialihkan ke jalur lain,” tuturnya.
Baca Juga:Â Sebelum Gempa, GAK Mengalami Erupsi Sebanyak 8 Kali dalam Sehari
Hasan Lessy menegaskan, kendati begitu. Pihaknya tetap mengoperasikan dermaga 7, dan tidak ada penutupan jalur untuk kendaraan sepenuhnya.
Untuk kendaraan keluar masuk dermaga 7 diberlakukan lajur satu untuk dua arah.
“Jalannya tidak ada masalah, jalannya tidak masalah , itu talud nya saja. Dermaga 7 masih berjalan normal, hanya faktor cuaca, bukan faktor manusianya,” terangnya. (Amul/Red)