Megatrust.co.id, CILEGON, – Gedung Pemerintahan Kota (Pemkot) Cilegon belum memiliki alat peringatan dini kebencanaan. Untuk mengantisipasi bencana yang terjadi Pemkot Cilegon saat ini tengah menggalakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
Hal itu diterapkan Pemkot Cilegon, mengingat ketika terjadi bencana tentunya akan muncul gelombang kekhawatiran dari berbagai pihak, mulai dari masyarakat bahkan di pemerintahan sendiri.
Seperti halnya di perkantoran Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon yang tidak aman gempa karena belum ditunjang dengan sarana prasarana keselamatan saat terjadi bencana.
Baca Juga:Â Isu Dugaan Ada Dua Kubu di Dishub Cilegon, Ini Kata Helldy Agustian
Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta mengatakan, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon mempunyai program kesiapsiagaan perkantoran pemerintah ketika terjadi bencana gempa.
“Dinkes ada pelatihan kebencanaan, titik tekannya yaitu mengukur K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) perkantoran di lingkungan Setda (Sekretariat Daerah) Kota Cilegon,” kata Sanuji ditemui usai Rapat Kesiapsiagaan Bencana di ruang rapat Wali Kota Cilegon, Senin, (23/05/2022).
Dinkes Kota Cilegon juga akan melakulan drill penanganan bencana gempa di perkantoran Pemkot Cilegon dan mempersiapkan Standar Operasional Prosedur nya.
Baca Juga:Â Menteri Pertanian Turun Gunung Pantau Lalu Lintas Hewan di Cilegon. Masyarakat Jangan Panik
“Sudah dirapatkan dan akan dilakulan drill, apakah perkantoran kita siap menghadapi gempa, bagaimana SOP-nya apabila ketika pegawai terjebak di lantai lima karena K3 di perkantoran masih tertinggal. Sementara, di swasta SOP sudah sangat baik,” Jelasnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinkes Kota Cilegon Ratih Purnamasari mengatakan, kesiapsiagaan menghadapi bencana wajib dilakukan di perkantoran pemerintah. Drill kesiapsiagaan bencana di Pemkot Cilegon akan segera dilakukan skenario gempa 8,7 magnitudo.
Baca Juga: Emak-emak ‘Ngamuk’ di Depan Pabrik Lotte Chemical, Minta Tanggung Jawab Karena Perabotannya Rusak
“Skenario simulasi sedang dipersiapkan. Tujuannya jika ada bencana bisa diterapkan, tetapi kita tetap berdoa semoga tidak ada bencana,” katanya.
Ratih menambahkan, untuk jalur evakuasi jalur evakuasi saat ada bencana di Pemkot Cilegon masih kurang.
“Warning Receiver System atau alarm juga belum ada, ini jadi bahan evaluasi kita, agar kita lengkapi semua,” tutupnya. (Nad/Amul)