MEGATRUST.CO.ID, – Kementerian Agama RI menggelar sidang isbat di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama Jakarta pada Ahad, 18 Juni 2023 pukul 18.15 WIB.
Sejumlah perwakilan ormas islam dan para duta dari negara tetangga serta para jajaran staf kemenag ikut hadir dalam sidang penentuan 10 Dzulhijjah 1444 Hijriyah.
Dalam rangkaian sidang isbat, telah dilakukan sebelumya proses rukyat hilal untuk memantau ketinggian hilal sebagai penanda hari idul adha.
Kemenag pun telah merilis hasil sidang isbat dalam akun instagram resminya @kemenag_ri yang menyatakan bahwa berdasarkan hasil sidang isbat pada Ahad, 18 Juni 2023 telah diputuskan 1 Dzulhijjah jatuh pada Selasa, 20 Juni 2023 dan Idul Adha atau tanggal 10 Dzulhijjah jatuh pada Kamis, tanggal 29 Juni 2023.
Namun, salah satu anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag Dr. Ahmad Izzudin, M.Ag. mengatakan pada saat maghrib, posisi hilal di Indonesia masih berada di bawah kriteria MABIMS pada 2021.
“Di seluruh wilayah Indonesia, posisi hilal pada 29 Zulqaidah 1444H sudah berada di atas ufuk. Namun demikian, masih berada di bawah kriteria imkanur rukyat MABIMS,” Kata Izzudin dikutip dari laman kemenag.go.id
Adapun dalam kriteria MABIMS, hilal dapat diamati jika bulan sudah dalam posisi 3 derajat dengan minimal elongasinya 6,4 derajat.
Sementara di Indonesia pada waktu maghrib tanggal 18 Juni 2023, posisi bulan tingginya 0 derajat 20 menit sampai dengan 2 derajat 36 menit, dengan sudut elongasinya antara 4 derajat 40 menit sampai dengan 4 derajat 94 menit.
“Melihat data tersebut, maka pada hari Ahad, 18 Juni 2023 di seluruh wilayah Indonesia, menurut kriteria Imkan Rukyat Baru MABIMS secara teori diprediksi tidak dapat teramati, kalau besok, posisi hilal pasti sudah lebih tinggi dan teramati,” sambungnya
Maka, apabila data tersebut dikaitkan dengan potensi rukyatul hilal, ditinjau secara astronomis atau hisab, kemungkinan awal bulan Zulhijah jatuh pada Selasa, 20 Juni 2023.(Towil/Amul)