Pemkot Cilegon pasang Plafon penyertaan Modal ke BJB hingga Rp100 miliar

Megatrust.co.id, CILEGON – Pemerintah Kota atau Pemkot Cilegon berencana memasang plafon penyertaan modal ke bank Jabar Banten hingga mencapai Rp100 miliar.

Hal itu diketahui, saat Pemkot Cilegon dan DPRD Kota Cilegon menggelar rapat paripurna di gedung DPRD Kota Cilegon pada 5 Oktober 2023.

Pada paripurna tersebut, Pemkot Cilegon mengusulkan memasang plafon penyertaan modal ke BJB hingga Rp100 miliar.

Baca Juga : Selama Kepemimpinan Helldy Sanuji Hingga Saat Ini, Segini Jumlah Ruang Terbuka Publik yang di Bangun di Kota Cilegon

Sementara fraksi di DPRD Kota Cilegon memberikan pandangan, agar Pemkot Cilegon melakukan pertimbangan terlebih dahulu sebelum rancangan tersebut disahkan.

Wali Kota Cilegon Helldy Agustian menjelaskan, salah satu alasan Pemkot Cilegon memasang Plafon besar supaya setiap tahunnya Pemkot bisa melakukan penyertaan modal dan mendapat keuntungan yang besar.

Sehingga kata dia, selain untuk pembangunan, juga PAD Kota Cilegon diklaim akan meningkat dengan ditambahnya plafon tersebut.

Baca Juga : Waspada! TERNYATA Buruk Sangka Bisa Sebabkan Penyakit Jantung, Begini Menurut Ustad Zaidul Akbar

“Tadi kan sudah dijelaskan juga, salah satunya itu ada juga agar efektif evisien dan akuntabel, dan ini kan, jika kita lihat secara logika, tadi saya bilang kalau kita surprus kita tambah modalnya, kalau kita tidak surprus jangan ditambah modalnya,” katanya kepada awak media.

“Bukan 100 miliar yang sertakan, tapi itu kan Plafon. Plafoun kita harus gede. sekarang kan itu kita sudah mentok,” sambungnya.

Helldy kembali menjelaskan, sebelumnya Plafon penyertaan modal ke BJB itu hanya Rp25 miliar, dan saat ini sudah mencapai limit, sehingga Pemkot Cilegon tidak bisa melakukan penyertaan modal lagi.

Baca Juga : Liga Champions Eropa : PSG Kena Mental Dihajar Habis Newcastle United

“Sebelumnya kan, waktu kita memimpin itu diangka Rp19 miliar devidennya itu diangka Rp5 miliar. Lo bisa bayangin kalau usaha ada Rp19 miliar modalnya dan deviden kita diangka Rp5 miliar kan bagus,” katanya.

“Maksudnya itu kan, kalau situasi dan kondisi kita itu surprus kita masukan lagi ke modal, karena limitnya itu 25 miliar kita sudah mentok nih 25 miliar sekarang. (Amul/Red)