MEGATRUST.CO.ID – Saat ini pemerintah Indonesia sedang berusaha untuk memberantas penyakit cacar monyet atau Monkeympox yang sudah menjangkit sebanyak 14 orang warga Indonesia yang terinfeksi.
Lantas, apa sebenarnya penyakit cacar monyet itu, dan bagaimana gejala yang ditimbulkan jika seseorang terinfeksi cacar monyet serta apa yang harus dilakukan agar terhindar dari penyakit cacar monyet?
Cacar monyet merupakan penyakit langka yang disebabkan oleh virus dan ditularkan pada manusia melalui hewan, virus ini awalnya merebak terutama di Kawasan Afrika Tengah dan Barat.
Gejala awal yang perlu diketahui jika seseorang terdeteksi terkena penyakit cacar monyet sebagai berikut:
- Gejala awal pasien mengalami demam, sakit kepala intens, pembengkakan nodus limfa, nyeri punggung, nyeri otot dan kekurangan energi
- Gejala awal biasanya berlangsung selama 5 hari
- Setelah itu muncul ruam dari area wajah dan menyebar ke seluruh tubuh
- Ruam kemudian berkembang dari bitnik merah seperti cacar, melepuh berisi cairan bening, berisi nanah, kemudian mengeras.
Dilansir Megatrust.co.id dari laman Dinas Kesehatan Provinsi Banten, umumnya seorang yang terkena penyakit cacar monyet dapat sembuh kembali dalam rentang waktu 3 minggu setelah proses penyembuhan dilakukan.
Gejalanya sudah dipaparkan, lantas bagaimana proses pencegahan agar tidak terinfeksi cacar monyet, lakukan car aini agar terhindar dari cacar monyet:
- Hindari kontak dengan tikus atau hewan primata
- Batasi konsmsi daging yang tidak dimasak dengan benar
- Lakukan cuci tangan yang baik dan benar setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.
- Gunakan alat pelindung diri, hindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi reservoir virus termasuk hewan yang sakit atau yang ditemukan mati di daerah dimana cacar monyet terjadi.
- Hindari kontak dengan bahan apapun seperti tempat tidur yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit.
Semoga informasi mengenai cacar monyet ini bisa bermanfaat bagi para pembaca, dan lakukan pencegahan sejak dini agar kita semua terhindar dari penyakit ini. (Emilda Yuafi/Nad)
Sumber: Dinkes.bantenprov.go.id