Megatrust.co.id, CILEGON – Miris, pasangan suami istri atau pasutri di Lingkungan Gempol Kulon, RT07 RW03, Kelurahan Pabean, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, tinggal di rumah yang nyaris ambruk.
Pasutri tersebut bernama Tunaroh dan Muhit, keduanya tidak ada pilihan tinggal, padahal atap rumahnya sudah mulai ambruk.
Pantauan Megatrust.co.id, di lokasi, kondisi rumah Tunaroh dan Muhit, itu sudah mulai hancur pada bagian atapnya.
Baca Juga : Disiang Bolong, Maling Bobol Toko Pampers Di Perumahan Griya Bukit Intan
Penyangga genting sudah mulai keropos hingga hilang, sehingga membuat beberapa genting berjatuhan di ruang tamu.
Sudah dapat dipastikan, ketika terjadi hujan air masuk semua ke dalam rumah Tunaroh dan Muhit, bahkan bisa memasuki kamar.
Salah seorang tokoh masyarakat sekitar Sudiro atau Oploy mengatakan, kondisi tersebut terjadi sudah berlangsung sejak satu minggu sebelumnya.
Baca Juga : Piala Dunia U17 : Kalahkan Korea Selatan, Prancis Pastikan Tiket Lolos 16 Besar
“Baru kurang lebih satu minggu yang lalu,” katanya kepada awak media di lokasi.
Saat disinggung bantuan dari pemerintah, pria yang akrab disapa Oploy, itu menjelaskan sampai saat ini belum ada bantuan dari pemerintah.
Namun, dia bilang nanti pada bulan April 2024 akan mendapatkan bantuan dari program Pokmas. Namun menurutnya, hal itu terlalu lama, mengingat kondisi rumah sudah ambruk.
Baca Juga : Piala Dunia U17 : Amerika Serikat Melenggang ke 16 Besar Usai Singkirkan Burkina Faso
“Sementara belum mendapatkan bantuan dari pemeritah, baru pak Haji Rahmat saja. Tapi ada wacana nanti dari pemerintah dari Pokmas, kurang lebih bulan 4 tahun 2024,” tuturnya.
“Tapi kalau nunggu bulan 4 itu kebanjiran dulu, jadi alhamdullilah ada yang nyumbang salah satu anggota calon DPRD Kota Cilegon,” sambungnya.
Ia mengucapkan banyak terima kasih kepada Rahmatulloh yang sudah memberikan bantua kepada warganya yang sedang membutuhkan.
Baca Juga : Pemilu 2024 Diprediksi Ketat, Suara PKS Kemungkinan Lepas 10 Persen
“Saya atas nama masyarakat mngucapkan termakasih kepada Haji Rahmat sudah dapat memberikan sedikit keringanan untuk ibu Tunaroh dan Muhit,” ujarnya.
“Selanjutnya ada yang peduli lagi saya ucapkan banyak terima kasih. Kalau cepat tidak ditangani itu air masuk ke kamar, ini depannya, ke dalam itu kamar sama dapur,” sambung dia.
Di tempat yang sama Rahmatulloh mengatakan, dirinya yang mendapatkan informasi dari warga langsung turun kepada masyarakat dan memberikan bantuan.
Baca Juga : KPU Kota Serang Dapat Kiriman Logistik Pemilu 2024
Rahmatulloh menilai, hal tersebut dilakukan bukan karena atas dasar politik saja, melainkan atas dasar kemanusiaan.
“Ini adalah beberapa bagian warga masyarakat di lingkungan saya perlu mendapatkan sentuhan, bukan hanya dari seorang warga masyarakat atau seorang caleg, atau sebagai pejabat, tapi ini adalah soal kemanusiaan,” tegasnya.
“Tapi ini menjadi tanggung jawab pemerintah dan tanggung jawab kita bersama sebagai warga masyarakat, apalagi para pejabat di lingkungannya, hal-hal seperti ini yang memang kudu diperhatikan,” sambungnya. (Amul/Red)