Megatrust.co.id, CILEGON – Sedikitnya 95 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Cilegon mengikuti tahap terkahir program inkubasi dari Dinas Koperasi dan UMKM Kota Cilegon di hotel Royal Krakatau, pada Rabu 29 November 2023.
Para pelaku UMKM di Kota Cilegon yang mengikuti program inkubasi, itu mendapatkan tanggapan langsung dari salah satu Profesor Intitut Pertanian Bogor (IPB).
Salah satu Profesor IPB bernama Erika Budiyati Laconi melihat perkembangan UMKM di Kota Cilegon selama 2 tahun terakhir ini cukup menggeliat.
Baca Juga :Â SAH! Upah Pekerja di Kabupaten Serang Tahun 2024 Naik Hampir 400 Ribu Rupiah
“Cukup menggembirakan hasilnya, semangatnya begitu tinggi, kreatifitasnya sangat bagus dan ini akan menjadi bagus lagi dan berkualitas kalau kita dampingi,” katanya kepada awak media
Mengingat, pada tahun 2022 lalu sebanyak 100 UMKM di Kota Cilegon mengikuti program inkubasi dan hasilnya memuaskan, ditambah pada tahun 2023 ini ada 95 UMKM yang mengikuti program inkubasi.
“Kami melihatnya dua tahun ini bekerjasama dengan Dinas Koperasi UKM Kota Cilegon saya lihat manajemen dan dinasnya sangat mendukung dan memberikan fasilitasi meski ada pergantian kepala dinas,” kata Erika kepada awak media.
Baca Juga :Â Kampanye Pemilu Dimulai, Intip Visi Misi Capres Cawapres 2024
“Saya dari IPB merasakan memang di dinas ini kaya solid, karena tadi outcomenya,” sambung dia.
Perempuan yang juga menjabat sebagai Kepala Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi IPB, itu mengatakan, kemajuan UMKM di Kota Cilegon itu dilihat dari beberapa indikator salah satunya semangat dari para pelaku UMKM, dan masyarakat Kota Cilegon yang mensuport adanya UMKM
“Ketika dia (pelaku UMKM-red) naik kelas itu tergantung suport dari masyarakat kota cilegon itu sendiri,” pungkasnya.
Baca Juga :Â Biaya Ibadah Haji 2024 Disepakati Rp 93,4 Juta, Jemaah Bayar Rp 56 Juta, Ini Rinciannya
Asisten Bidang Inkubator Bisnis Deva Primadia Almada menjelaskan, para pelaku UMKM yang mengikuti program inkubasi, itu akan mendapatkan beberapa pelatihan.
“Inkubasi itu kan awalnya kita nyari tahu mereka (pelaku UMKM-red) butuhnya apa, lalu kita bikin workshop. Jadi ada 10 tema yang kita sampaikan, mulai dari teknis produksi sampai dengan manajemen usaha,” katanya.
“Diajarin kemasan, bikin SOP, dan lain-lain termasuk manajemen keuangan, stategi pemasaran, digital marketing, itu kita kemas dalam sebuah workshop,” sambung dia.
Baca Juga :Â NEKAT Jual Sapi, Ibu Rumah Tangga di Kota Cilegon Raup Omset Puluhan Juta setiap Bulannya, Begini Peran Dinkop
Dia bilang, selama program inkubasi dijalankan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota Cilegon sejak 2022 lalu, sangat telihat kemajuan UMKM di Kota Cilegon dan bahkan mengalami kenaikan baik dari omset maupun perbaikan kemasan produk.
“Kalau ngambil 2022 sampai sekarang itu output kinerjanya sangat baik, peningkatannya dari mulai 20 hingga 50 persen, dari mulai omset, tenaga kerja perbaikan kemasan dan juga izin edar,” ungkapnya.
Ditempat yang sama, Kepala Bidang UMKM Kota Cilegon Eli Amalia mengatakan, saat ini sudah ada kurang lebih 220 pelaku UMKM yang mengikuti program inkubasi.
Baca Juga :Â SIMAK, Jadwal Kampanye Pemilu 2024 Hingga Putaran Kedua
“Alhamdullilah banyak peningkatan, jadi tahap seleksi ada kurang lebih 200 UMKM yang daftar, lalu yang terseleksi itu 120, dan itu dibagi dua,” ujarnya.
“Kita kasih 25 orang pelaku UMKM yang 95 orang kita berikan ke SDP IPB, jadi jumlah dari 2022 dan 2023 jadi kita sudah meng inkubasi 220,” pungkasnya.
Selain itu, para pelaku UMKM yang mengikuti program inkubasi itu akan dibantu dan difasilitasi terkait masalah perizinannya.
Baca Juga :Â Jalan Menuju Ujung Kulon Akan Dibangun Awal Tahun 2024 dengan Anggaran Rp 90 Miliar
“Kita fasilitasi perizinan dari mulai INB, HAKI, Halal, PRT, PKP, uji simpan, BPOM, kemasan juga,” pungkasnya. (Amul/Red)