MEGATRUST.CO.ID – Siapa yang menyangka di pemukiman padat penduduk ini ternyata terdapat situs pemakaman manusia kuno zaman pra sejarah.
Lokasinya berada di Kampung Kapuh, Kelurahan Anyar Lor, Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.
Anyer ternyata tidak hanya menyuguhkan keindahan pantainya saja, tetapi juga kaya akan sejarahnya.
Penemuan makam manusia prasejarah di Anyer lor pertama kali ditemukan tahun 1955 olej H.R. van Heekeren dan Basuki.
Dalam penelitian tersebut ditemukan rangka manusia yang ditempatkan dengan posisi jongkok di dalam keramik lokal tipe tempayan.
Posisi rangka manusia yang dikubur dalam tempayan, itu menggunakan sistem penguburan tempayan.
pemakaman serupa juga pernah ditemukan di situs Plawangan, Rembang Jawa Tengah, dan Gilimanuk Bali.
Selain sistem penguburan dalam tempayan, di Anyar Lor juga ditemukan sistem penguburan di luar tempayan, hal ini diketahui dari hasil penelitian arkeologi yang dilakukan pada tahun 1979.
Rangka-rangka yang ditemukan dari sistem penguburan ini berupa rangka orang dewasa dan anak-anak.
Tak hanya dikuburkan manusia zaman pra sejarah saja dalam kuburan tempayan ini, ternyata dilengkapi juga dengan bekal kubur.
Bekal kubur umumnya terdiri dari periuk kecil (dulang), pedupaan, kendi, sedangkan bekal kubur pada penguburan di luar tempayan berupa cawan, periuk kecil, manik-manik kalsedon atau kaca.
Sebagian besar tinggalan bekal kubur pada kedua sistem penguburan di Anyar Lor adalah keramik lokal yang dibuat dengan tangan maupun roda putar.
Jenis bekal kubur lainnya ada pula seperangkat perhiasan yang terbuat dari bahan logam berupa gelang perunggu yang sudah dihias pilin.
Van der Hoop berpendapat bahwa gelang perunggu dengan pola hias pilin masuk ke Indonesia sejak masa prasejarah bersama dengan tinggalan berupa bejana perunggu, nekara, dan lain-lain.
Sementara itu, terdapat perbedaan pendapat di antara para ahli tentang kronologi situs Anyar Lor atas dasar bekal kubur yang ditemukan.
Beberapa pakar menyebut jika situs Anyer Lor sudah ada sekitar tahun 200 sampai 500 Sebelum Masehi. (Milda/Amul)
Sumber : Kebudayaan.kemdikbud.go.id