Megatrust.co.id, – Kementerian Komunikasi dan Informatika perkuat netralitas Aparatur Sipil Negara atau ASN dengan menggelar kegiatan Literasi Digital Sektor Pemerintahan yang mengangkat tema Pemilu Damai di Ruang Digital kepada Pegawai Pemerintah di Wilayah Provinsi Jawa Barat. Netralitas ASN adalah hal yang krusial di tengah maraknya kampanye.
Dengan menjaga prinsip tersebut diharapkan ASN mampu untuk terus bersikap profesional dan juga meningkatkan kepercayaan masyarakat, sehingga mampu mendorong partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya.
“Ruang-ruang digital masih dipenuhi dengan konten yang dilarang atau bertentangan dengan undang-undang, oleh karena itu kegiatan literasi penting untuk mengendalikan konten-konten tersebut,” Ujar Direktur Pemberdayaan Informatika Slamet Santoso SH. MM. Selasa, 23 Januari 2024.
Slamet melanjutkan bahwa, kegiatan yang terselenggara tersebut merupakan ajang yang baik untuk dimanfaatkan sebagai pengingat kepada para ASN untuk senantiasa bersikap netral.
“ASN harus concern terhadap pentingnya bersikap netral di masa pemilu ini. Kiranya kegiatan yang diselenggarakan dapat menambah pengetahuan bagi ASN untuk terus netral, utamanya di ruang digital,” tuturnya.
Satu suara dengan Direktur Pemberdayaan Informatika, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jawa Barat Hery Antarasi turut mengimbau ASN untuk berhati hati dalam menggunakan media sosial menjelang pemilu 2024 dan selalu menjaga ruang digital agar tetap aman dan nyaman.
“Saya selalu menyampaikan ke ASN hati-hati dengan jempol, verbal, postingan anda karena anda adalah ASN,” jelas Hery.
Tema kegiatan hari ini, lanjut Hery, berkenaan dengan pemilu damai di mana dapat memberikan kita kesempatan untuk merefleksikan pentingnya menjaga ketenangan dan kedamaian dalam setiap tahapan pemilu.
“AN sebagai pilar pemerintahan memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan contoh positif dan menjaga keamanan serta ketertiban terutama di ruang digital,” tuturnya.
Di kesempatan yang sama, PJ Gubernur Jawa Barat Asisten Administrasi, Dr. Hening Widiatmoko menyatakan bahwa ASN adalah bagian dari masyarakat dan sebagai garda terdepan.
“ASN diharapkan untuk menciptakan kondusifitas menjelang pesta demokrasi, tentunya harus diberikan pemahaman yang utuh dalam memanfaatkan ruang publik secara bertanggung jawab,” jelas Hening Selain itu Dr. Hening Widiatmoko turut memaparkan beberapa hal yang termasuk dalam pelanggaran kode etik ASN, salah satunya seperti membuat postingan, share, comment, like yang berkaitan dengan salah satu paslon.
“Pelayanan publik yang ditegakkan sesuai dengan tugas dan fungsi ASN, serta perilaku netral tanpa intimidasi dan diskriminasi, akan mendorong partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya,” dalam pembukaannya.
Dalam sesi materi Etika Digital, Widyaiswara Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Wawan Hermawan, SE, M.Si, MM menegaskan beberapa alasan mengapa ASN harus bersikap netral menghadapi masa pemilu.
“Terdapat tiga hal mengapa ASN harus netral, yaitu pertama karena ASN seorang pelayan publik yang harus bersikap adil untuk semua rakyat, kedua karena sebagai objek pengawasan masyarakat guna menengahi dan melawan berita hoax selama Pemilu dan ketiga karena ASN mempunyai kewenangan serta kekuasaan, oleh karena itu ASN harus menghimbau masyarakat untuk menciptakan ruang digital yang aman dan nyaman selama masa pesta demokrasi,” tegas Wawan.
Wawan melanjutkan bahwa, pembekalan dan reminder terhadap marwah ASN sebagai abdi yang bertanggungjawab kepada pemerintah dan juga masyarakat.
“Lewat pengendalian diri di dunia digital di tengah gempuran konten-konten kampanye Pemilu dan Pilkada, diharapkan mampu untuk mengokohkan sikap ASN untuk terus menjaga prinsip netralitas. Diharapkan dengan menjaga prinsip netralitas dan profesionalitas, ASN Jawa Barat akan menjadi SDM-SDM yang makin mumpuni dalam mewujudkan visi misi bangsa dan negara,” pungkasnya. (Cep/Red)