MEGATRUST.CO.ID – Penyebab kematian Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI ) Provinsi Banten pada kamis malam 6 Juni 2024 sekira pukul 22.30 Waktu Arab Saudi (WAS) sempat terkuak.
Dikatakan Plh Kepala Kantor Kemenag Kota Tangerang Selatan, Ahmad Rifaudin bahwa sebelum meninggal dunia, Ketum MUI Banten, KH Hamdi Ma’ani Rusydi (60) sempat pingsan.
Sang kiai pingsan usai menunaikan ibadah wajib shalat isya, kemudian langsung dilarikan ke rumah sakit Jeddah untuk mendapatkan pertolongan.
Usai dibawa ke rumah sakit, nyawa Hamdi tak dapat tertolong sehingga dinyatakan meninggal dunia.
“Sebelum dinyatakan meninggal dunia beliau sempat jatuh pingsan setelah melaksanakan salat Isya kemudian langsung dilarikan ke rumah sakit Jeddah untuk mendapatkan pertolongan namun takdir berkata lain,” kata Ahmad Rifaudin dilansir dari Kemenag Kota Tangsel.
Ahmad menjelaskan, KH Hamdi sebelumnya bertolak dari Bandara Soekarno Hatta pada kamis 6 Juni 2024 sekitar pukul 11.30 WIB.
Beliau ditugaskan sebagai pengawas tik monev atau tim Muystasyar dari haji Indonesia bersama sejumlah ulama dan tokoh lainnya.
Sebagai tokoh yang baik dan kiyai besar Banten, semua kolega merasa kehilangan atas kepergian sang ulama.
“Almarhum orang baik, tokoh dan Kiyai besar di Banten, ilmunya sangat luas, menjadi panutan masyarakat, kami hanya bisa memanjatkan doa agar almarhum diterima Iman Islamnya dan insya Allah menjadi ahli surga,” terangnya.
Atas wafatnya sang kiai, Kemenag Tangsel akan menunaikan salat gaib bersama seluruh keluarga besar dari satuan kerja di lingkungan Kemenag Tangsel.
“Kami telah menghimbau kepada seluruh satuan kerja untuk melaksanakan salat gaib Alhamdulillah sudah dilaksanakan, kantor Kemenag Tangsel melaksanakan salat gaib dan salat Jumat di Masjid Al Madani tidak jauh dari kantor dan diikuti oleh jemaah,” jelasnya. (Emilda/Amul)