Megatrust.co.id, CILEGON – Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Pelabuhan Kelas I Banten sudah mengambil sampel darah 6 jenazah nelayan yang meninggal dunia di dalam kapal.
Diketahui, 6 nelayan kru kapal KM Sri Mariana dikabarkan meninggal dunia di dalam kapal diduga karena sakit, dan belasan dilarikan ke rumah sakit.
Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Pelabuhan Kelas I Banten, Resi Arisandi mengatakan, pihaknya langsung melakukan pencegahan dan karantina.
“Upaya yang kami lakukan yaitu kapal kami semprot, orang yang sehat di karantina, yang sakit kita antarkan ke rumah sakit krakatau medika, kemudian yang meninggal juga sudah dibawa ke RS Drajat Prawiranegara Serang,” ungkap Resi, Senin 5 Agustus 2024.
Resi menyatakan, pihaknya menindak lanjuti dugaan penyebab kru kapal meninggal dan sakit juga melakukan pemeriksaan kru yang sehat.
Sampel darah diambil untuk pemeriksaan laboratorium di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BBLKM) Jakarta.
“Hari ini kita periksa kesehatan kapalnya. ABK yang masih ada di kapal kita periksa juga. Kita periksa darahnya Untuk dibawa ke BBLKM Jakarta,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, pihak Balai Kekarantinaan Kesehatan juga memeriksa kondisi kesehatan di dalam kapal.
“Jadi kita juga memeriksa vektor yang ada disana (di dalam kapal). Seperti tikus dan lainnya juga. Kita cari supaya diagnosisnya tepat penyebab kematian ABK dan penyakit ABK tersebut dan kita periksa kesehatan air dan makanannya,” terangnya.
Hingga saat ini, pihaknya masih belum memastikan dugaan penyebab enam kru kapal meninggal dan belasan lainnya dirawat. Balai Karantina Kesehatan Banten masih menunggu hasil laboratorium.
“Mudah-mudahan dari hasil laboratorium, besok sore inilah dapat kabar hasil pemeriksaan lab-nya. Namun kita periksa dulu, kita pastikan melalui pemeriksaan Lab di BBLKM Jakarta,” paparnya.
Ia menerangkan, dari 32 kru kapal yang terdata pihaknya, sebanyak 6 orang dinyatakan meninggal dunia dan telah dibawa ke RS Drajat Prawiranegara Serang.
Saat ini dari jumlah tersebut, 14 orang kru dirawat di Rumah Sakit Krakatau Medika (RS KM) Kota Cilegon dan sisanya berada diatas kapal. (Amul/Red)