MEGATRUST.CO.ID – Memasuki musim penghujan dan bahaya bencana Megathrust, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ingatkan masyarakat agar waspada dan tingkatkan kesadaran akan bencana.
Direktur Sistem Penanggulangan Bencana pada BNPB, Agus Wibowo menyatakan, bahaya Megathrust di depan mata, masyarakat diminta tidak bergantung pada bantuan pemerintah.
“Masyarakat perlu mempelajari cara menghadapi bencana khususnya gempa bumi dan tsunami,” kata Agus.
Sebagai informasi, Megathrust adalah sumber gempa akibat penunjaman lempeng, di mana terdapat lempeng bidang kotak antara antara dua lempeng elektronik.
Biasanya Megathrust ini terjadi di zona subduksi yang berpotensi menimbulkan gempa bumi dan tsunami. Direktur Pemetaan dan Evaluasi Bencana BNPB, Udrekh mengatakan, terdapat potensi Megathrust di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa.
Taiwan pernah mengalami gempa bumi 7,7 magnitudo pada 1999 yang mengakibatkan 2.400 orang meninggal. Kemudian gempa kembali terjadi berkekuatan 7,4 magnitudo mengakibatkan 17 orang meninggal dunia.
“Gempa tidak menyebabkan korban jiwa secara langsung namun kerusakan bangunanlah yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa,” ujarnya.
Untuk meminimalisir bahaya Megathrust, masyarakat harus meningkatkan kesadaran terutama saat akan membangun rumah dengan standar bangunan tahan gempa.
Disusul dengan sosialisasi tentang prosedur keselamatan dalam menghadapi bencana harus selalu dilaksanakan agar menjadi kebiasaan sehingga membentuk masyarakat yang tangguh terhadap bencana.
Apabila terjadi gempa, masyarakat diminta tenang, lindungi kepala dan lindungi diri dan jangan berlari, usahakan berlindung di meja atau kursi yang kuat. (Emilda/Amul).
Sumber : bnpb.go.id