Megatrust.co.id, CILEGON – Mad Usup (35) salah seorang porter asal Bojonegara, Serang-Banten sudah menekuni profesinya sebagai jasa angkut barang selama 15 tahun di Pelabuhan Merak.
Ia menjadi porter sejak tahun 2010 sampai sekarang. Pekerjaan utamanya sebagai tukang bangunan atau petukang perbaikan rumah.
Di sela-sela libur kerja, Usup memanfaatkan waktu luangnya meraup rezeki dari jasa angkut barang di Merak. Bobot barang bawaan pemudik yang biasa ia angkut sekitar 40 kg lebih.
Ia memasang tarif Rp30.000 sampai Rp40.000 untuk pemudik yang memakai jasanya.
“Harganya kisaran 30-50 ribu sekali angkut. Barangnya yang diangkut ada yang nyampe 40kg,” ujarnya pada Megatrust.co.id di ruang tunggu terminal eksekutif, Kamis 27 Maret 2025.
“Jadi porter sekitar tahun 2010,” sambungnya.
Selama mudik lebaran, Usup bekerja 24 jam mencari pemudik yang hendak memakai jasa porter. Iya tergabung dalam 2 rugu yang jumlahnya 64 orang. Setiap regu berjumlah 32 orang.
“Kerja 24 jam, ada 2 regu total 64, setiap regu ada 32. Saya aslinya dari Bojonegara,” paparnya.
Semalam, Usup bercerita jika dia belum mendapatkan satupun pemudik yang memakai jasa porter.
Menurutnya, mudik tahun ini tidak terlalu ramai dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Sepi, semalem aja belum dapet sama sekali,” terang Usup.
Menurutnya, kemungkinan pemudik ramai pada 28 Maret 2025 tepatnya H-3 lebaran.
Saat ramai pemudik yang menggunakan porternya, Usup bisa mengantongi uang Rp500 ribu rupiah per hari.
Bahkan ia sering mendapatkan lebih bayar dari pemudik yang sudah menggunakan jasanya.
Selain momen mudik, ramainya pengguna porter biasa saat libur sekolah atau dari pengunjung yang hendak berwisata.
“Biasanya ada yang nambahin atau ngelebihin bayarnya. Kalo rame itu selain mudik ya pas libur sekolah lumayan atau dari wisatawan,” jelasnya.
Selama menjalani profesinya, laki-laki berusia 35 tahun itu sering merasakan pegal di bagian betis karena harus berjalan jauh untuk mengangkut barang pemudik sampai ke kapal.
Untuk meredakan rasa sakitnya, Usup biasanya diurut atau dioleskan fresh care di kedua betisnya.
“Paling yang sakit itu betus, biasanya diurut atau pakai fresh care,” ungkap Usup.
Meski begitu, Usup dan rekannya menikmati profesinya sebagai porter di Merak. (Emilda/Amul).