Megatrust.co.id, CILEGON, – Lima bulan lebih, atap dan dinding rumah milik Eli, warga Kampung Pintu Air, RT01 RW04, Kelurahan Kubangsari, Kecamatan Ciwandan ambruk.
Dengan kondisi tersebut, Eli dan kedua anaknya tinggal dalam kekhawatiran. Bagaimana tidak, rumah tua yang atap dan dindingnya sudah ambruk, itu hingga saat ini belum diperbaiki lantaran masalah ekonomi.
Padahal, rumah Eli dikelilingi oleh industri besar, dan tidak jauh dari pusat Pemerintahan Kota (Pemkot Cilegon), yang seharusnya tidak ada lagi rumah tidak layak huni di Kota Industri. Namun, hingga saat ini, rumah tersebut belum juga diperbaiki.
Baca Juga: Dihantam Cuaca Ekstrime, Rumah di Cilegon Roboh. Pemilik Tidak Mendengar Tanda-Tanda
Pemilik rumah Eli menceritakan, rumah yang dihuninya merupakan bangunan yang sudah tua, sehingga lambat laun mengalami pengkroposan dan menyebabkan ambruk.
Eli menyebutkan, rumah tempat tinggalnya yang mengalami ambruk diantaranya dinding dan atap dapur hingga kamar tidur. “Bangunan tua, udah lima bulan lebih dinding dan atap dapur udah roboh (ambruk) ditambah satu kamar atapnya juga,” kata Eli
Eli mengaku, dirinya bersama dua anak remajanya, itu mengkhawatirkan kondisi rumahnya yang saat ini, apalagi ketika hujan turun, secara otomatis air hujan masuk semua ke dalam rumah.
Baca Juga: Penghuni Rumah Sedang Tidur Siang, Dapur dan Kamar Mandi Roboh
“Apalagi kalo udah ujan, airnya pada langsung masuk,” tuturnya.
Saat disinggung terkait dirinya sudah pernah mendapatkan bantuan. Eli menjawab, belum pernah. Namun, saat itu dirinya pernah dimintai data oleh pihak Kelurahan Kubangsari untuk bantuan renovasi rumahnya. Namun, hingga saat ini belum terealisasi.
“Waktu itu pernah didata buat bantuan renov, mungkin prosesnya lama jadi masih kaya gini,” tambahnya.
Selanjutnya, Eli berharap uluran tangan dari Pemerintah Kota Cilegon melalui, dinas terkait supaya memberikan bantuan berupa perbaikan rumah, agar dia dan keluarganya tinggal pada rumah yang layak.
“Harapannya, dapat dibantu oleh Pemerintah supaya dapat segera diperbaiki,” pungkasnya. (Nad/Amul)