Megatrust.co.id, PANDEGLANG, – Tradisi adat para nelayan di Desa Sidamukti, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang, menyajikan larung kepala kerbau sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil tangkapan ikan yang melimpah.
Selain itu, puluhan perahu nelayan tampak juga dihiasi pernak-pernik untuk arak-arakan warga ke tengah laut.
Dede Widarso, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kabupaten Pandeglang mengatakan, setelah dua tahun Indonesia dilanda pandemi Covid-19 kegiatan tasyakuran laut atau disebut juga ruwat laut, ini akhirnya bisa terlaksana kembali.
Baca Juga: Hadir Wajib Lapor Ke-4. Nikita Mirzani Jelaskan Kronologi Laporan
“Pasca pandemi kegiatan ini akhirnya dapat dilaksanakan juga sehingga antusias warga sangat tinggi menyaksikan berbagai rangkaian kegiatan tasyakuran laut ini,” katanya.
Menurut Dede, kegiatan ini digelar selama satu bulan penuh dengan berbagai kegiatan perlombaan di dalamnya.
Sementara itu, Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, tasyakuran laut diharapkan bisa mengembalikan perekonomian masyarakat di wilayah Pandeglang setelah dihantam pandemi.
Baca Juga: Atasi Batuk Berdahak dengan Campuran Dua Bahan Ini
“melalui kegiatan tasyakuran laut ini diharapkan mampu kembali meningkatkan perekonomian warga usai dilanda pandemi Covid-19,” ungkapnya
Irna juga meminta kepada warga khususnya para nelayan, tetap menjaga kekompakan dan ketertiban selama kegiatan tasyakuran laut berlangsung.
Baca Juga: Lomba 17 Agustus yang Bermanfaat untuk Kesehatan Tubuh, Apa Saja?
Untuk diketahui, ruwat atau sedekah bagi kepercayaan para nelayan Desa Sidamukti merupakan syukuran dan tolak bala atas hasil laut kepada sang pencipta atas segala limpahan karunia yang telah diberikan selama mereka bekerja.
Ruwatan laut, juga merupakan pertunjukan budaya lokal yang menampilkan seperti sandiwara dan wayang yang menjadi persyaratan acara prosesi ritualnya. (Amul/Red)