MEGATRUST.CO.ID, – Menghadapi resesi dunia 2023. Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan 4 ‘jurus’ agar pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus melaju. Apa saja?
Ancaman resesi terhadap beberapa negara di dunia termasuk Indonesia, bermuka dari pandemi Covid 19 disambung dengan konflik geopolitik Rusia-Ukraina.
Menurut Erick, Indonesia bisa bertahan di tengah situasi krisis. Asalkan, 4 sektor pendukung yang dilakukan pemerintah, yaitu hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA), ketahanan pangan dan perikanan, ekonomi digital, serta ekonomi dan keuangan syariah.
Selain mengejar pertumbuhan ekonomi, Erick juga berusaha menciptakan terobosan serta inovasi untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
“Demi lapangan kerja dan mencapai cita-cita Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar ke-4 di dunia, ada empat sektor yang terus kami genjot,” tulis Erick melalui akun instagramnya @erickthohir, dikutip Megatrust.co.id pada Kamis, 13 Oktober 2022.
“Indonesia ini kaya. Jangan biarkan bangsa kita hanya duduk diam tanpa terobosan. Setiap ada tantangan, kita hadapi dan kita atasi. #pejuangekonomi,” sambungnya.
Erick menjelaskan, pertama yang akan menunjang ekonomi Indonesia adalah SDA yang dimiliki Indonesia harus di hilirisasi dan industrialisasi.
“Sumber daya alam kita ini dijadikan hilirisasi dan industrialisasi turunan dari bahan baku Itu adalah sesuatu pertumbuhan ekonomi dan juga pertumbuhan lapangan pekerjaan,” ujarnya.
Lanjut Erick, menargetkan ke depan Indonesia harus menjadi lumbung pangan regional dan dunia, secara optimal menggarap sektor agrikultur dan kelautan.
“Kedua ketahanan pangan, bagaimana kita bisa menjadi lumbung pangan dunia Indonesia adalah negara yang mempunyai kekayaan agrikultur, kelautan yang hari ini kalau kita bicara di industri kelautan itu baru 5% tergarap,” jelas Erick.
“Artinya apa ini sebuah potensi pertumbuhan industrialisasi yang belum kita garap serius agar agrikultur dan kelautan,” imbuhnya.
Lalu yang ketiga, Erick mencatat, ekonomi digital Indonesia diprediksi akan mencapai angka Rp4.500 triliun pada 2030. Jumlah tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
“Ketiga ekonomi digital, ekonomi digital kita tahun 2030 akan mencapai 4500 triliun, angka yang luar biasa, ini potensi yang merupakan terbesar di Asia tenggara untuk digital ekonominya 40 persen,” lanjutnya.
Terakhir, ekonomi dan keuangan syariah yang diyakini mampu mendorong pertumbuhan makro ekonomi nasional. Menteri BUMB menegaskan pemerintah terus mendorong ekonomi syariah agar tumbuh dan berkembang, bahkan menjadi pemain utama global.
“Jika salat tiang agama, maka ekonomi syariah adalah salah satu tiang pertumbuhan negara kita. Sebagai negara dengan muslim terbesar di dunia, sudah waktunya ekonomi syariah bangsa kita memimpin paling depan,” pungkasnya. (Nad/Amul)