Nasional

Gerhana Bulan Total, Begini Tata Cara Sholat Gerhana

Ilustrasi Sholat gerhana bulan atau sholat khusuf. Istimewa

MEGATRUST.CO.ID, – Fenomena gerhana bulan total diprediksi akan terjadi pada Selasa besok, 8 November 2022. Saat fenomena tersebut, biasanya umat muslim melangsungkan salat gerhana bulan atau salat Khusuf sebagimana amalan ini sangat dianjurkan oleh Rasulullah.

Dikutip Megatrust.co.id dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia pada Senin, 7 November 2022 anjuran melaksanakan sholat gerhana bulan dijelaskan dalam hadis berikut ini:

Baca Juga: Curhatan Pilu Anak Pasha Ungu, 11 Tahun Kerja Keras Hidupi Keluarga.

حَدَّثَنَا أَبُو الوَلِيْد قَالَ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ قَالَ حَدَّثَنَا زِيَادُ بْنُ عِلَاقَةِ قَالَ سَمِعْتُ الْمُغِيْرَةُ بْنِ شُعْبَةِ يَقُوْلُ اِنْكَسَفَتْ الشَّمْسُ يَوْمَ مَاتَ اِبْرَاهِيْمُ فَقَالَ النَّاسُ اِنْكَسَفَتْ لِمَوْتِ اِبْرَاهِيْمُ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَأَيَتَانِ مِنْ أَيَاتِ اللهِ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُواهُمَا فَادْعُوا اللهِ وَصَلّوا حَتَّى يَنْجَلِيَ

Artinya:
Telah menceritakan kepada kami, Abu Al Walid berkata, telah menceritakan kepada kami, Zaidah berkata, telah menceritakan kepada kami, Ziyad bin ‘Ilaqah, dia berkata: “Aku mendengar Al-Mughirah bin Syu’bah berkata, “Telah terjadi gerhana matahari ketika wafatnya Ibrahim. Kemudian Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan ia tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, maka berdoalah kepada Allah dan dirikan sholat hingga (matahari) kembali tampak.” (H.R. Al-Bukhari)

Baca Juga: Waduh, Konser NCT 127 di ICE BSD Dihentikan Usai 30 Penonton Pingsan

Tata Cara Salat Gerhana Bulan
Sholat gerhana bulan dilaksanakan sebanyak dua rakaat. Sebelum melaksanakan sholat gerhana bulan, perlu diketahui tata cara pelaksanaannya. Berikut ini tata cara pelaksanaan sholat gerhana bulan yang dikutip dari laman resmi Kemenag:

  1. Berniat di dalam hati
    أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى

    Bacaan latin: Ushallî sunnatal khusûf rak’ataini imâman/makmûman lillâhi ta’âlâ

    Artinya: “Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT.”

  2. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana sholat biasa
  3. Membaca doa iftitah dan taawudz, kemudian membaca surah Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surah Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah:

    “Nabi SAW menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika sholat gerhana.”(HR Bukhari dan Muslim).

  4. Kemudian rukuk sambil memanjangkannya.
  5. Kemudian bangkit dari rukuk (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu liman hamidah, rabbana wa lakal hamd,”.
  6. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surah Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.
  7. Kemudian rukuk kembali (rukuk kedua) yang panjangnya lebih pendek dari rukuk sebelumnya.
  8. Kemudian bangkit dari rukuk (i’tidal).
  9. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana rukuk, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.
  10. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.
  11. Salam

Tidak hanya mengamalkan niat solat gerhana bulan total dan pelaksanaannya, Rasulullah SAW juga menganjurkan amalan-amalan yang dapat dilakukan ketika melihat fenomena langit ini. Amalan yang dimaksud seperti memperbanyak zikir, istighfar, takbir, sedekah, amal sholeh lainnya. (Nad/Amul)

Exit mobile version