Daerah

Beasiswa Full Sarjana di Cilegon Belum Tersalurkan Maksimal

Kepala Dinas Pendidikan Kota Cilegon Heni Anita Susila

Megatrust.co.id, CILEGON, – Program beasiswa full sarjana yang menjadi program prioritas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian dan Sanuji Pentamarta belum tersalurkan maksimal hingga akhir tahun 2022 ini.

Pasalnya, pihak Dindik belum menerima validasi secara utuh dari pihak Universitas atau Perguruan Tinggi. Hal itu pun terlihat dari data jumlah kuota total tahun 2021 dan 2022 yang disiapkan Pemkot Cilegon di Dinas Pendidikan sebanyak 1.477 orang belum terkurangi hingga kini.

Diketahui, Dinas Pendidikan Kota Cilegon menyediakan kuota full sarjana untuk mahasiswa baru pada tahun 2021 sebanyak 1.000 orang, hanya terserap sebanyak 523 orang, sisa 477 orang.

Sementara tahun 2022 kembali menyediakan sebanyak 1.000 orang. Jadi total kuota yang disediakan Dinas pendidikan untuk program ful sarjana sebanyak 1.477 orang hingga 2022.

Kepala Dinas Pendidikan Kita Cilegon Heni Anita Susila tidak menapikan jika hingga November 2022 ini beasiswa ful sarjana belum terserap maksimal. Pasalnya, kata Heni, saat ini pihaknya tengah menunggu hasil validasi dari Universitas dan Perguruan Tinggi (PT) yang sudah kerjasama.

“Nah untuk mahasiswa baru ini, kan ada tahapannya. Kemarin memang dibulan September, Oktober kita masih menunggu data dari universitas atau Perguruan tinggi yang sudah MoU dengan kita,” kata Heni kepada Megatrust.co.id, di ruang kerjanya.

Sehingga, lanjut Heni, program beasiswa full sarjana pada tahun 2022 belum tersalurkan. Namun, kata dia, mahasiswa pada tahun 2021 lalu yang sudah masuk sudah diberikan beasiswanya untuk semester 2 dan 3 di tahun ini.

“Jadi program beasiswa full sarjana untuk tahun ini yang baru, belum kita salurkan. Tapi mahasiswa yang baru kemarin sudah diberikan beasiswanya sebanyak 523 orang, itu sudah kita salurkan yang semester 2 nya, tinggal semester 3 nya,” tuturnya.

Heni menjelaskan, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan mahasiswa baru sehingga bisa mendapatkan beasiswa full sarjana dari Dinas Pendidikan Kota Cilegon.

Kata Heni, selain mahasiswa mendaftar langsung ke Universitas atau Perguruan Tinggi. Mahasiswa juga harus mengisi data pribadi di aplikasi Si Pintar sehingga bisa terintegrasi dengan Dinas Pendidikan dan Universitas dimana mahasiswa kuliah.

“Nah itu sampai saat ini kita masih ada perpanjangan validasi data, jadi data itu masuk ke aplikasi, kemarin kan daftar ke universitas nya masing-masing tahap pertama,” tuturnya.

“Tahap kedua itu, mahasiswa itu memasukan data di aplikasi si pintar, terus sampai saat ini masih prosesnya. Ternyata kemarin ada mis komunikasi dengan beberapa universitas, itu kan dijadwalkan Minggu lalu ditutupnya, ternyata masih banyak perguruan tinggi yang mahasiswanya belum masukan data ke aplikasi itu, jadi akhirnya kita perpanjang,” tambahnya.

Heni membeberkan, tentu kuota program beasiswa full sarjana di Kota Cilegon setiap tahunnya akan bertambah. Karena, hingga periode masa kepemimpinan Helldy Agustian dan Sanuji Pentamarta menargetkan sebanyak 5.000 orang mahasiswa baru yang berasal dari masyarakat Cilegon kudu kuliah.

“Jadi tahun depan tambah 1.000 lagi, jadi kuotanya ada total sampai tahun depan itu ada 3.000 yang sudah masuk 523 mahasiswa,” tuturnya.

“Karena memang targetnya apa yang ada di RPJMD itu pertahun 1.000 Mahasiswa. Tahun 2021 sebanyak 1.000 orang tapi tidak terserap akhirnya ditambahkan ke kuota 2022, sampai 2025. Jadi totalnya 5.000,” sambungnya.

Perlu diketahui, Pemkot Cilegon melalui Dinas Pendidikan tidak tanggung-tanggung menganggarkan untuk beasiswa full sarjana, setiap tahunnya dianggarkan sebesar Rp7 miliar.

Jika melihat keseluruhan, Pemkot Cilegon melalui Dindik ini telah mempersiapkan anggaran sebesar Rp120 miliar untuk 5.000 mahasiswa hingga sarjana selama masa kepimpinan Helldy Agustian dan Sanuji Pentamarta.

“Itu per mahasiswanya dikasih per semester Rp3 juta, itu tidak ada yang lebih, tapi kalau yang kurang ada, kalau SPP di unival kan hanya ada 2,6 atau 2,7. Kan yang dibayarkan oleh Pemkot sesuai nilainya, kemana sisanya, itu ada di kas daerah jadi sisa,” beber Heni.

“Pokonya 5.000 saja Samapi 2025. Untuk biasiswanya sendiri itu kita anggarkan Rp7 miliar lebih per tahun, nanti dari tahun ke tahun semakin bertambah,” tambahnya. (Amul/Red)

Exit mobile version