MEGATRUST.CO.ID, – Malam lailatul qodar memang banyak dinantikan oleh setiap umat muslim, kesempatan untuk mendapatkan keberkahan dari malam kemuliaan tersebut membuat umat muslim berlomba-lomba mendapatkannya.
Malam lailatul qodar atau yang sering disebut malam seribu bulan adalah malam yang banyak terdapat kemuliaan dan keutamaan di dalamnya dari mulai tenggelamnya matahari sampai terbit fajar.
Lalu kapankah datangnya malam lailatul qodar?
Dilansir dari nu.or.id, malam lailatul qodar akan hadir pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, akan tetapi tidak ada yang mengetahui spesifik kapan diturunkannya dan pada malam berapa akan hadir.
Namun, Rasulullah SAW memberi sebuah petunjuk bagi orang yang bersungguh-sungguh ingin mendapatkannya.
Rasulullah SAW bersabda dalam (HR. Imam Bukhari):
تحروا ليلة القدر في الوتر من العشر الأواخر من رمضان
“Carilah malam lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh terakhir bulan Ramadhan.”
Dalam riwayat lain dikatakan (HR. Imam Ahmad):
هي في شهر رمضان في العشر الأواخر, ليلة إحدي وعشرين, أو ثلاث وعشرين, أو خمس وعشرين, أو سبع وعشرين, أو تسع وعشرين, أو آخر ليلة من رمضان, من قامها إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه وما تأخر
“Lailatul Qadar berada di bulan Ramadhan pada sepuluh hari terakhirnya, yaitu malam kedua puluh satu, atau kedua puluh tiga, atau kedua puluh lima, atau kedua puluh tujuh, atau kedua puluh sembilan, atau di akhir malam Ramadhan. Barangsiapa shalat malam karena iman dan mengharapkan pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lampau dan dosa yang kemudian.”
Meski begitu, hikmah dari ketidaktahuan terkait kapan datangnya malam lailatul qodar adalah agar setiap muslim bersungguh-sungguh mengerjakan amal soleh pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
Allah SWT sengaja merahasiakan kedatangan malam lailatul qodar agar setiap orang mencarinya setiap saat dengan bersungguh-sungguh.
Bukan tidak mungkin apabila malam lailatul qodar sudah bisa dipastikan akan turun pada hari dan waktu tertentu, maka orang hanya akan meningkatkan ibadah pada waktu tersebut saja. Wallahi ‘alam. (Towil/Amul)
