MEGATRUST.CO.ID, – Terjadinya kebakaran di atas kapal umumnya disebabkan oleh berbagai hal. Salah satunya, karena kenaikan temperatur di dalam ruangan kapal yang berdampingan dengan bunker dan sekat kapal yang terlalu panas.
Resiko kebakaran pada kapal meningkat apabila sebuah kapal menggunakan material yang mudah terbakar.
Kebakaran bisa saja terjadi pada kapal jenis apapun termasuk kapal yang mengangkut penumpang dan kendaraan.
Pada kapal pengangkut penumpang kebanyakan kebakaran dipicu oleh tetesan bahan bakar dari mobil yang ada di dalam kapal.
Melansir dari boatus.com berikut gas dan asap berbahaya paling umum yang biasa ditemui di kapal yaitu:
- Asap bensin
Asap bensin sangat mudah menguap dan penyebab utama ledakan dan kebakaran di laut. Asap bensin yang lebih berat daripada udara dapat dengan mudah menumpuk di lambung kapal karena pengisian bahan bakar yang tidak tepat atau kebocoran sistem bahan bakar yang menyebabkan percikan api serta menimbulkan kebakaran atau ledakan. - Karbon Monoksida (CO)
Karbon Monoksida adalah gas yang berpotensi mematikan yang dihasilkan dari bahan bakan berbasis karbon yaitu bensin, kayu atau propana. CO tidak memiliki warna, tidak berbau dan tidak berasa namun bercampur secara merata dengan udara dan mudah menjalar memenuhi seisi kapal. CO mudah masuk melalui saluran paru-paru dan aliran darah manusia sehingga bisa menyumbat kadar oksigen dalam tubuh. Apabila seorang manusia terlalu lama menghirup CO maka akan menyebabkan keracunan dengan tanda-tanda sakit kepala, pusing, lemah, kantuk dan mual. - Gas Propana Cair
Gas propane cair yang biasa ditemukan di dalam gas LPG merupakan hal popular dan efisien untuk memasak dan memanaskan makanan di atas kapal. Namun uang dari gas LPG lebih berat dari udara dan cenderung mengalir seperti air sehingga mudah terperangkap di dalam lambung kapal sehingga bisa dengan cepat terakumulasi menjadi konsentrasi eksplosif. - Hidrogen Sulfida (H2S)
H2S adalah gas beracun, tidak berwarna serta mudah terbakar. Selain itu H2S mmeiliki sifat sangat korosif. Gejala paparan H2S dapat menyebabakan iritasi pada kulit, mata, sakit kepala, kehilangan keseimbangan, mual, delirium, tremor dan kejang-kejang. Menghirup H2S terlalu banyak dapat menyebabkan tidak sadarkan diri bahkan sampai menyebabkan pada kematian.
Untuk itu, solusi agar gas dan asap berbahaya tidak muncul di kapal dan membahayakan para penumpang maka kalian perlu membaca solusi dari Internasional Maritime Organization (IMO).
IMO mengeluarkan beberapa peraturan yang bertujuan untuk menjamin keselamatan pengoperasian kapal dan pencegahan polusi, salah satunya yaitu SOLAS 74 (Safety of life at sea) hal ini perlu dilakukan mengingat tingginya tingkat resiko kebakaran yang dapat terjadi di kapal laut dan menyebabkan kerugian finansial yang cukup besar bahkan sampai menelan korban jiwa yang jumlahnya tidak sedikit.
Oleh : Emilda Yuafi
Editor : Nad