Nasional

Prediksi BRIN 1 Ramadhan 2024, Ada Potensi Berbeda dari Muhammadiyah?

Ilustrasi bulan ramadhan. Pixabay

MEGATRUST.CO.ID Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Senin, 11 Maret 2024.masjid

Penetapan tersebut berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang diumumkan melalui surat keputusan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Di Indonesia, untuk menetapkan jadwal puasa ada 2 metode yakni metode hisab (perhitungan) yang biasa digunakan Muhammadiyah dan metode rukyat (pengamatan) yang biasa digunakan Nahdlatul Ulama (NU).

Meski begitu, penetapan 1 Ramadhan versi NU dan Pemerintah belum diumumkan secara resmi. Namun bagaimana prediksi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), apakah 1 Ramadhan dan Idul Fitri akan berbeda?

Diketahui, untuk menetapkan 1 Ramadhan pemerintah menggunakan kriteria baru yaitu MABIMS.

Mengutip dari laman BRIN, MABIMS adalah kriteria yang ditetapkan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Dalam MABIMS, potensi perbedaan 1 Ramadhan cenderung tinggi karena posisi bulan di Indonesia harus memenuhi kriteria, yakni tinggi minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat [3-6,4].

Perbedaan cara hisab yang dilakukan oleh pemerintah dan Muhammadiyah kemungkinan membuat awal puasa berbeda. Perbedaan muncul dikarenakan kriteria metode hisab (perhitungan) dan rukyat (pengamatan).

Kriteria Wujudul Hilal digunakan Muhammadiyah sedangkan kriteria Imkan Rukyat (visibilitas hilal) digunakan oleh NU dan beberapa ormas lain.

Namun pemerintah hingga kini belum mengumumkan secara resmi penentuan 1 Ramadhan 1445 H.

(Nad/Amul)

Exit mobile version