Politik

Banyak Persoalan Pekerjaan pada Gen Z, Pasangan Isro Uyun Tawarkan Solusi

Deklarasi Gen Z yang mendukung pasangan Calon Isro Mi'raj dan Nurrotul Uyun. Amul/Megatrust.co.id

Megatrust.co.id, CILEGON – Banyak persoalan yang dihadapi oleh Gen Z di Kota Cilegon terutam dalam bidang pekerjaan, mengingat Kota Cilegon merupakan Kota Industri.

Kota Cilegon merupakan Kota industri memiliki potensi besar dengan berbagai sektor manufaktur yang berkembang.

Namun masih terdapat kesenjangan antara kebutuhan industri dan keterampilan yang dimiliki oleh para pencari kerja usia muda atau Gen Z.

Menjawab tantangan ini, pasangan Calon Walikota Cilegon Isro Miraj dan Calon Wakil Walikota Cilegon Nurrotul Uyun akan mememperhatikan para Gen Z untuk meningkatkan kompetensi mengisi kebutuhan ketenagakerjaan.

Sekertaris Tim Pemenangan Isro-Uyun, Mas Munir Bratakusuma mengatakan, Gen Z menjadi perhatian serius dalam program Cilegon Maju.

Disebutkan Munir, harus MERATA pembangunannya, AMAN dan Nyaman lingkungannya, JUARA pelayanannya, serta miliki SDM yang UNGGGUL dan berdaya saing,

“Gen Z tak luput dari perhatian kita, mengingat merekalah yang kelak menjadi penerus pembangunan di Kota Cilegon, ” kata Mas Munir.

Sesuai dengan Visi Isro-Uyun, Cilegon harus unggul dari berbagai aspek pembanguan SDM dan berdaya saing tinggi secara skill, wawasan, maupun karakter.

Sehingga menumbuhkembangkan generasi masa depan yang berkualitas dan karakter pemimpin di bidangnya masing-masing.

“Kita cari tahu akar persoalan di kebutuhan tenaga kerja di Kota Cilegon. Seperti peningkatan pelaku ekonomi kreatif dengan adanya Inkubasi bisnis, serta penyusunan roadmaps link dan match dunia pendidikan dengan kebutuhan sektor industri,” kata Uyun.

Pendidikan vokasi merupakan pendekatan yang berfokus pada pengembangan keterampilan praktis yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

Strategi Isro-Uyun mengutamakan pendidikan vokasi sebagai langkah untuk memastikan bahwa para pemuda, khususnya Gen Z, memiliki keterampilan yang relevan dan siap terjun ke dunia kerja.

“Langkah ini dianggap penting untuk menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan industri, sehingga dapat menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan mampu bersaing,” kata Mas Munir.

Salah satu keunggulan yang dimiliki Cilegon adalah keberadaan banyak industri besar, termasuk sektor baja dan kimia.

Pasangan Isro-Uyun berencana untuk memanfaatkan potensi ini melalui kolaborasi antara pendidikan vokasional dan industri.

“Mereka akan bekerja sama dengan pemerintah daerah atau BUMD untuk menyediakan program pelatihan yang berbasis kebutuhan industri. Hal ini diharapkan dapat memberikan pengalaman langsung dan penerapan keterampilan, sehingga mereka lebih siap untuk memasuki dunia kerja setelah menyelesaikan program pendidikan,” kata Mas Munir.

Maka perlu juga ada kolaborasi yang mencakup penyusunan kurikulum bersama antara lembaga pendidikan dan industri.

Sehingga materi yang diajarkan dapat selaras dengan teknologi dan proses kerja terbaru di sektor-sektor yang berkembang.

Dengan adanya pendekatan ini, diharapkan pendidikan vokasi di Cilegon dapat benar-benar menjawab kebutuhan pasar kerja dan mengurangi angka pengangguran secara signifikan. (Amul/Red)

Exit mobile version