Pemerintahan

Hingga November 2024, Ada 6 Proyek Gagal Lelang di Pemkot Cilegon, Segini Nilainya

Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (Barjas) Kota Cilegon Simon Agustinus Mbete Wangge. Amul/Megatrust.co.id

Megatrust.co.id, CILEGON – Sepanjang tahun 2024 hingga awal November kemarin sedikitnya ada 6 proyek besar gagal lelang di Pemkot Cilegon.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (Barjas) Kota Cilegon Simon Agustinus Mbete Wangge mengatakan sedikitnya ada 5-6 proyek gagal lelang hingga November 2024.

Tidak main-main dana yang proyek yang gagal lelang itu diprediksi kurang lebih sebesar Rp 8 miliar.

“Lelang gagal Sampai dengan awal November itu kurang lebih 5 sampai 6 paket total semuanya itu kurang lebih Rp 8 Miliar yang gagal,” katanya kepada wartawan, Jumat 23 November 2024.

Pria yang akrab disapa Sam Wangge, itu mengungkapkan penyebab gagalnya lelang itu karena waktu pelaksanaan proyek tidak cukup.

“Waktu pelaksanaan tidak ada, rata-rata semua disitu, jadi tidak bisa dilanjutkan. Nah ini datanya akan terus berkembang nanti data fix nya di bulan Desember,”

Sam Wangge membeberkan, proyek yang gagal lelang diantaranya ada pemeliharaan dan jasa konsultan. Mengingat katanya, jasa konsultan harus memiliki waktu selama satu bulan lebih

“Yang gagal lelang, itu ada kantor Kesbang, kemudian ada pemeliharaan air mancur di alun-alun, kemudian ada kegiatan jasa konsultan juga terkait dengan site plan Rawa Arum di Dispora, dan ada juga kegiatan di LH (Dinas Lingkungan Hidup) itu jasa konsultan,” tuturnya.

“Jadi kalau jasa konsultan kan pemilihannya itu membutuhkan waktu 1 bulan lebih, jadi tidak memungkinkan,” sambungnya.

Masih kata Sam Wangge, dokumen kelengkapan lelang yang disediakan OPD juga menjadi penyebab gagal lelang proyek.

Disinggung soal waktu pengajuan lelang di lakukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kata Sam Wangge beberapa dinas mengajukan lelang itu dibulan Juli dan akhir Agustus.

“Pengajuannya di Juli Agustus akhir, dan waktu tidak memungkinkan,” tuturnya

“Kami tidak tahu kendala di dalam OPD nya seperti apa, intinya ketika sudah masuk ke kami dan kami langsung proses, ketika tender gagal, dan kita lihat ada waktu kita tender ulang,” sambungnya. (Amul/Red)

Exit mobile version