Megatrust.co.id, SERANG – Sampah tidak masalah, begitulah kira-kira taglen terkait sampah di Wilayah Desa Walikukun, Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang.
Bagaimana tidak, Desa ini ternyata sudah melakukan pengolahan sampah menjadi lebih manfaat hingga menjadi rupiah sejak 2019 lalu.
Berawal dari adanya Lomba Kampung Bersih dan Aman atau LKBA, menjadi titik balik inisiatif warga akan kesadaran sampah den kebersihan lingkungan dengan dibentuknya Bank Sampah.
“Kalo kegiatan (pengelolaan Bank Sampah) sih sudah lama, dari 2019 sudah mulai kegiatan sejak ada LKBA tingkat Kabupaten. Terus kalo di SK kan di tahun 2022,” kata ketua Bank Sampah Cahaya Wali desa Walikukukun Mustari kepada Megatrust.co.id pada Senin 2 Juni 2025.
Mustari mengaku, inisiasi kegiatan pembentukan bank sampah ini di awali oleh kepala desanya yang mengimbau kepada masyarakat untuk membersihkan lingkungan.
Berangkat dari hal tersebut, menjadi titik balik yang juga didukung mayoritas warga dan sokongan dari pergerakan pemuda yang juga berinisiatif untuk membuat Bank Sampah.
Mustari mengungkapkan, keberadaan Bank Sampah yang juga berada di Kampung Walikukun tersebut belum bisa mengcover suplai sampah di semua kampung dan desa lain.
“Kalo sampah ini kita dari sekitaran desa Walikukun, terus dikumpulkan di Bank Sampah. Nanti masyarakat itu bawa sampahnya terus ditimbang dan di dicatat beserta nominal uang nya itu berapa,” kata pria berusia 40 tahun tersebut.
Pasalnya, ada beberapa hal yang menjadi kendala salah satunya pengaruh akses jalan yang belum memadai.
“Keinginan kita sih ingin semua desa kita wadahi, cuma yang kita pikirkan terkendala akses jalan juga, permasalahanya seperti motor jatuh, mobil jatuh ketika pendistribusian,” ungkapnya.
“Kalo misalkan jalan ini sudah (baik) kita rencana mau buka Bank Sampah induk di kampung Walikukun biar satu desa tercover semua,” sambungnya.
Lebih lanjut Mustari mengaku, sistem yang diberlakukan di Bank Sampah adalah dengan membuat tabungan untuk modal masyarakat. Selanjutnya, tabungan tersebut akan dibagikan lagi sebagai THR untuk 1 tahun sekali.
Dari adanya Bank Sampah di desanya, Mustari menilai telah banyak berdampak positif bagi masyarakat desa Walikukun. Selain meningkatkan kesadaran akan kebersihan juga mengandung nilai ekonomis bagi warga.
Terlebih, kegiatan Bank sampah tersebut mendapat respon dari dinas terkait dengan diberikannya beberapa penghargaan dan kendaraan pengangkut dari DLH.
Bahkan kata Mustari Kementerian Lingkungan Hidup ikut memberikan apresiasi terkait adanya Bank Sampah di desa Walikukun.
Terakhir, Mustari berharap Bupati Serang yang baru benar-benar peduli akan masalah sampah di Kabupaten Serang, baik itu isu pencemaran maupun kegiatan pengelolaan Bank Sampah.
Iapun berharap adanya bantuan berupa mesin pencacah dan mesin daur ulang untuk optimalisasi Bank Sampah di desanya.
“Apresiasi buat Bupati yang baru, mudah-mudahan bisa membantu pergerakan bank sampah ini biar lebih maksimal lagi jadi kita juga bisa terakomodasi semuanya,” ujar Mustari.
“Alhamdullah sekarang sudah punya mobil, yang belum itu mesin cacah, mesin daur ulang, dan mesin lainya,” pungkasnya. (Towil/Amul)